• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Pompeii: Keluarga Terjebak Maut, Pintu Jadi Saksi Bisu.

img

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Pada Edisi Ini aku mau membahas keunggulan Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang banyak dicari. Ulasan Artikel Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends Pompeii Keluarga Terjebak Maut Pintu Jadi Saksi Bisu Baca sampai selesai untuk pemahaman komprehensif.

    Table of Contents

Pada tahun 79 Masehi, letusan dahsyat Gunung Vesuvius mengubur kota Pompeii dalam abu dan lahar. Baru-baru ini, arkeolog menemukan bukti tragis dari sebuah keluarga yang berusaha menyelamatkan diri dari bencana tersebut di sebuah rumah yang dikenal sebagai House of Elle and Frisso.

Rumah ini, terletak di Via del Vesuvio, adalah domus Romawi berukuran sedang yang dihiasi dengan indah. Di dalamnya terdapat atrium dengan impluvium (bak air hujan), triclinium (ruang makan), dan kamar tidur yang didekorasi dengan mewah. Nama rumah ini berasal dari fresko di triclinium yang menggambarkan adegan mitologis Phrixus dan Helle.

Menurut Direktur Taman Arkeologi Pompeii, Gabriel Zuchtriegel, keluarga tersebut mencoba membarikade pintu kamar tidur mereka dengan tempat tidur kayu untuk melindungi diri dari aliran piroklastik, awan panas yang membawa material vulkanik dengan suhu ekstrem. Sayangnya, upaya mereka sia-sia.

Di dalam kamar tidur, arkeolog menemukan sisa-sisa kerangka setidaknya empat orang, termasuk seorang anak kecil. Di samping kerangka anak tersebut, ditemukan bulla perunggu, jimat yang biasa dikenakan anak laki-laki Romawi hingga dewasa. Penemuan ini menjadi pengingat yang menyentuh tentang kehidupan yang hilang secara tiba-tiba.

Selain kerangka, ditemukan pula artefak lain, termasuk amfora (guci gerabah bertelinga dua) yang digunakan untuk menyimpan saus ikan fermentasi, serta seperangkat peralatan dapur perunggu yang bagus. Arkeolog juga menemukan bukti bahwa keluarga tersebut mencoba bertahan hidup saat batu vulkanik kecil jatuh melalui lubang di atap di atas atrium.

Penemuan ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang momen-momen terakhir para korban letusan Vesuvius. Menggali Pompeii dan mengunjunginya berarti menghadapi keindahan seni tetapi juga kerapuhan hidup kita, kata Zuchtriegel. Di rumah kecil yang dihias dengan baik ini, kami menemukan jejak para penghuni yang mencoba menyelamatkan diri, menghalangi pintu masuk sebuah ruangan kecil dengan tempat tidur.

Upaya keluarga ini untuk membarikade diri menunjukkan keputusasaan mereka dalam menghadapi bencana yang tak terhindarkan. Kisah mereka adalah pengingat yang mengharukan tentang tragedi Pompeii dan kekuatan alam yang dahsyat.

Itulah pembahasan tuntas mengenai pompeii keluarga terjebak maut pintu jadi saksi bisu dalam lifestyle, news, indonesia, trends yang saya berikan Jangan lupa untuk terus belajar dan mengembangkan diri cari inspirasi dari alam dan jaga keseimbangan hidup. Jika kamu suka Terima kasih atas perhatian Anda

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.