Prabowo Jujur: Anggaran Dipangkas, Ekonomi Jadi Melambat Sekarang!

Newsmenit.com Semoga kamu tetap berbahagia ya, Di Tulisan Ini saya ingin menjelaskan bagaimana Economy, News, Indonesia, Dunia berpengaruh. Konten Yang Membahas Economy, News, Indonesia, Dunia Prabowo Jujur Anggaran Dipangkas Ekonomi Jadi Melambat Sekarang Baca tuntas untuk mendapatkan gambaran sepenuhnya.

Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa efisiensi anggaran dalam APBN 2025 akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, ia meyakini bahwa perlambatan ini bersifat sementara dan akan teratasi dengan kebijakan yang tepat.

Salah satu langkah efisiensi yang diambil adalah pemangkasan anggaran perjalanan dinas, baik di dalam maupun luar negeri. Prabowo memperkirakan penghematan dari pos ini mencapai Rp 22 triliun. Dana ini rencananya akan dialokasikan untuk renovasi sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Prabowo, efisiensi anggaran ini tidak menyasar belanja yang esensial, melainkan lebih fokus pada pemangkasan anggaran yang berpotensi terjadinya korupsi. Korupsi kecil, menengah, dan besar, tegasnya dalam wawancara yang dikutip dari Youtube detikcom, Selasa, 8 April 2025.

Selain renovasi sekolah, Prabowo juga berencana membangun 200 sekolah rakyat berasrama pada tahun ini. Sekolah-sekolah ini akan diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Tujuan utama dari pembangunan sekolah rakyat ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan. Anaknya kita sekolahkan, nanti dia keluar akan angkat orang tuanya keluar dari kemiskinan, jelas Prabowo.

Setiap sekolah rakyat diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 150 miliar yang akan didanai oleh Pemerintah Pusat. Sementara itu, lahan untuk pembangunan sekolah akan diminta dari Pemerintah Daerah. Prabowo optimis bahwa para Bupati akan mendukung program ini karena akan membantu masyarakat mereka yang paling membutuhkan.

Prabowo menekankan bahwa perjalanan dinas yang mendesak tetap akan dilakukan. Ia mencontohkan pengiriman Menko Perekonomian Airlangga ke Washington dan Menteri Keuangan sebagai perwakilan Indonesia di G20 sebagai contoh perjalanan dinas yang penting.

Jadi dengan Rp 22 triliun yang nggak ke sana itu kita bisa perbaiki 19 ribu sekolah lagi dan sebagainya, pungkasnya.