Prabowo Proklamasi, HUT RI Berbagi Peran, PDIP Mengenang Tradisi.

Newsmenit.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Saat Ini aku mau berbagi cerita seputar News, Indonesia yang inspiratif. Tulisan Ini Menjelaskan News, Indonesia Prabowo Proklamasi HUT RI Berbagi Peran PDIP Mengenang Tradisi Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.

1.1. Ringkasan Perubahan Tradisi Pembacaan Teks Proklamasi:

Pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto mencatatkan sejarah sebagai presiden pertama yang membacakan teks proklamasi. Hal ini menjadi sorotan karena selama ini tradisi tersebut dijalankan oleh Ketua MPR, DPR, atau DPD.

Andreas Hugo Pareira, Ketua DPP PDIP, menyatakan bahwa tidak ada aturan yang melarang Presiden untuk mengambil peran sebagai pembaca teks proklamasi saat menjadi inspektur upacara. Pernyataan ini disampaikan pada hari Selasa, 19 Agustus 2025.

Selama dua dekade terakhir (2004-2024), pembacaan teks proklamasi selalu dilakukan oleh pimpinan lembaga tinggi negara. Namun, pada HUT ke-80 RI, tradisi ini berubah dengan Presiden Prabowo yang mengambil alih peran tersebut.

Meskipun mengakui bahwa hal ini tidak lazim, Andreas Pareira menekankan bahwa tradisi dapat diubah, terutama karena Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) memiliki wewenang untuk mengatur rangkaian upacara HUT RI. Menteri Sekretaris Negara, sebagai pembantu presiden, memiliki peran kunci dalam menentukan jalannya upacara.

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menjelaskan bahwa pembacaan teks proklamasi oleh Presiden Prabowo dilakukan karena beliau bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dasco menambahkan bahwa ini adalah kali pertama Presiden Prabowo membacakan teks proklamasi pada peringatan kemerdekaan.

Perubahan tradisi ini menjadi topik perbincangan hangat, mengingat pembagian peran yang selama ini telah menjadi konvensi dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi. Namun, dengan keputusan Presiden dan fleksibilitas Kemensesneg, tradisi ini mengalami penyesuaian pada HUT ke-80 RI.

Perubahan ini menandai sebuah era baru dalam perayaan kemerdekaan Indonesia, dengan Presiden mengambil peran sentral dalam pembacaan teks proklamasi.

Ringkasan Perubahan Tradisi Pembacaan Teks Proklamasi: