• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Produksi Minyak Era Reformasi: Terbalik dari Masa Orde Baru?

img

Newsmenit.com Semoga kebahagiaan menghampirimu setiap saat. Dalam Opini Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang News, Indonesia. Laporan Artikel Seputar News, Indonesia Produksi Minyak Era Reformasi Terbalik dari Masa Orde Baru Segera telusuri informasinya sampai titik terakhir.

    Table of Contents

Jakarta, 21 Mei 2025 - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyoroti perubahan signifikan dalam lanskap industri minyak dan gas Indonesia. Dalam acara Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2025, beliau memaparkan perbedaan mencolok dibandingkan era kejayaan minyak RI.

Bahlil menjelaskan bahwa dahulu, sekitar tahun 1997, Indonesia mampu memproduksi minyak dalam jumlah fantastis, mencapai 1,5 hingga 1,6 juta barel per hari. Volume produksi sebesar ini memungkinkan Indonesia menjadi negara pengekspor minyak yang disegani.

Namun, kondisi saat ini jauh berbeda. Data tahun 2024 menunjukkan bahwa lifting minyak Indonesia hanya mencapai 579.000 barel per hari. Sementara itu, konsumsi minyak dalam negeri mencapai 1,6 juta barel per hari, yang berarti Indonesia harus mengimpor minyak dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan domestik.

“Konsumsi kita mencapai 500 ribu barel per hari dari pendapatan oil and gas. Pada tahun 2024, lifting kita 580 ribu barel, sementara konsumsi mencapai 1,6 juta barel impor oil and gas,” ungkap Bahlil.

Selain minyak, pemanfaatan gas bumi juga menjadi perhatian. Pada tahun 2024, pemanfaatan gas bumi tercatat sebesar 1.905 mmscfd untuk ekspor dan 3.881 mmscfd untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Perubahan ini mengindikasikan perlunya strategi baru untuk mengelola sumber daya energi Indonesia secara lebih efisien dan berkelanjutan. Pemerintah perlu fokus pada peningkatan produksi dalam negeri, eksplorasi sumber daya baru, dan pengembangan energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada impor minyak.

Terima kasih telah menyimak pembahasan produksi minyak era reformasi terbalik dari masa orde baru dalam news, indonesia ini hingga akhir Terima kasih telah membaca hingga akhir selalu berinovasi dan jaga keseimbangan hidup. Ajak teman-temanmu untuk membaca postingan ini. Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.