• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Profesi Kuno Kembali Berjaya: Tren Hingga Tahun 2030!

img

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kita selalu bersatu. Pada Edisi Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Tulisan Yang Mengangkat Lifestyle, News, Indonesia, Trends Profesi Kuno Kembali Berjaya Tren Hingga Tahun 2030 Ikuti terus penjelasannya hingga dibagian paragraf terakhir.

Dunia sedang menghadapi tantangan besar dalam sektor pertanian. Arnold Puech Pays d'Alissac, Presiden World Farmers' Organisation, baru-baru ini menekankan perlunya regenerasi petani secara global. Mayoritas petani saat ini sudah berusia lanjut, dan diperkirakan akan ada kekurangan tenaga kerja yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

Menurut proyeksi, sektor pertanian membutuhkan tambahan 35 juta pekerja dalam lima tahun ke depan. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat peran vital pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat.

Meskipun era digitalisasi semakin maju, profesi petani justru kembali menjadi sorotan. Lonjakan permintaan pangan global dan ancaman perubahan iklim menjadikan pertanian sebagai sektor strategis yang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja muda. Laporan Future of Jobs Report 2025 dari World Economic Forum (WEF) bahkan menempatkan petani dan pekerja pertanian sebagai profesi dengan pertumbuhan tertinggi hingga tahun 2030.

Dalam wawancara di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada Kamis, 31 Juli 2025, d'Alissac menekankan pentingnya pelatihan, akses lahan, dan pembiayaan yang terjangkau untuk menarik minat generasi muda. Petani muda membutuhkan pendampingan dan pelatihan yang memadai. Mereka juga memerlukan akses terhadap lahan jangka panjang agar dapat berinvestasi, serta skema pembiayaan yang tidak memberatkan, ujarnya.

Permintaan pangan global terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dunia yang diprediksi mencapai puncaknya pada angka 10,3 miliar jiwa di tahun 2080-an. World Resources Institute memperkirakan bahwa dunia perlu menutup food gap sebesar 56% pada tahun 2050 agar dapat memberi makan seluruh populasi.

WEF melalui inisiatif 100 Million Farmers mendorong transisi ke pertanian berkelanjutan dan tangguh iklim. Inisiatif ini fokus pada perbaikan kualitas tanah dan akses pembiayaan bagi petani kecil. Dengan dukungan yang tepat, generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam sektor pertanian dan berkontribusi pada ketahanan pangan global.

Tiga kunci utama untuk menarik minat generasi muda ke sektor pertanian:

Aspek Deskripsi
Pelatihan Program pelatihan yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan petani modern.
Akses Lahan Kemudahan akses terhadap lahan pertanian jangka panjang untuk investasi.
Pembiayaan Skema pembiayaan yang terjangkau dan tidak memberatkan petani muda.

Demikianlah profesi kuno kembali berjaya tren hingga tahun 2030 sudah saya jabarkan secara detail dalam lifestyle, news, indonesia, trends Jangan ragu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang topik ini selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. Bantu sebarkan dengan membagikan postingan ini. lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.