Properti Bergairah: Sinyal Penurunan Suku Bunga Menguat?

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kita selalu bersyukur. Dalam Tulisan Ini aku mau menjelaskan kelebihan dan kekurangan Business, News, Indonesia, Dunia. Penjelasan Mendalam Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Properti Bergairah Sinyal Penurunan Suku Bunga Menguat Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.
- 1.1. Tabel Pergerakan Saham Properti (21 Mei 2025)
Table of Contents
Jakarta, 21 Mei 2025 - Sektor properti menunjukkan sinyal positif di pasar saham hari ini, tepat sebelum pengumuman kebijakan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI). Beberapa analis memprediksi adanya potensi penurunan suku bunga, yang diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik yang sedang melambat.
Menurut Juniman, ekonom dari Bank Maybank Indonesia, stabilitas nilai tukar rupiah menjadi salah satu faktor utama yang mendukung ekspektasi penurunan suku bunga. Inflasi yang terkendali, tercatat 1,95% (year-on-year) pada April 2025, memberikan ruang bagi BI untuk melonggarkan kebijakan moneter tanpa menimbulkan risiko inflasi yang signifikan.
Josua Pardede, kepala ekonom Bank Permata, menambahkan bahwa faktor eksternal seperti meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, serta potensi penurunan suku bunga oleh The Fed, turut memberikan sentimen positif bagi pasar keuangan global. Pelonggaran suku bunga diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, terutama di sektor properti.
Pada perdagangan siang ini, beberapa saham properti mencatat kenaikan signifikan. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) memimpin dengan kenaikan 4,06%, diikuti oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sebesar 5%, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) 3,70% dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik moderat 1,5%. Pergerakan positif ini mencerminkan harapan pasar terhadap dampak positif penurunan suku bunga terhadap sektor properti.
Konsensus dari 20 lembaga/institusi menunjukkan bahwa 50% memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 5,75%, sementara sisanya memprediksi penurunan menjadi 5,50%. Sebelumnya, BI menahan suku bunga pada level 5,75% pada bulan April 2025.
Ralph Birger Poetiray, Head of Treasury & Financial Institution Bank Mega, juga menyampaikan optimisme serupa, dengan menyoroti penguatan nilai tukar rupiah sebagai alasan kuat bagi BI untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Penurunan suku bunga diharapkan dapat mengakselerasi permintaan perumahan, terutama melalui fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Selain itu, insentif harga properti di bawah Rp5 miliar yang berlaku hingga akhir tahun ini diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar di segmen tersebut.
Tabel Pergerakan Saham Properti (21 Mei 2025)
Kode Saham | Nama Perusahaan | Perubahan (%) |
---|---|---|
PWON | PT Pakuwon Jati Tbk | 4,06 |
BSDE | PT Bumi Serpong Damai Tbk | 5,00 |
SMRA | PT Summarecon Agung Tbk | 3,70 |
CTRA | PT Ciputra Development Tbk | 1,50 |
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 menjadi 4,87% (year-on-year) dibandingkan 5,02% pada kuartal IV 2024, semakin memperkuat argumen untuk pelonggaran kebijakan moneter guna mendorong aktivitas ekonomi.
Demikian properti bergairah sinyal penurunan suku bunga menguat sudah saya bahas secara mendalam dalam business, news, indonesia, dunia Silakan eksplorasi topik ini lebih jauh lagi selalu berinovasi dalam bisnis dan jaga kesehatan pencernaan. Jika kamu peduli terima kasih.
✦ Tanya AI