• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Properti Bersinar: Peluang Investasi Menjanjikan di Masa Depan!

img

Newsmenit.com Hai semoga perjalananmu selalu mulus. Di Momen Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Informasi Praktis Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Properti Bersinar Peluang Investasi Menjanjikan di Masa Depan Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.

Jakarta, 16 Mei 2025 - Sektor properti di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan positif tahun ini. Hal ini didorong oleh revisi aturan mengenai batas penghasilan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk rumah subsidi dan potensi penurunan suku bunga.

Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI Nomor 5 Tahun 2025 yang mengatur besaran penghasilan dan kriteria MBR untuk program rumah subsidi. Aturan ini diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap hunian yang terjangkau.

Pada akhir April lalu, pemerintah melakukan penyesuaian aturan terkait rumah subsidi, termasuk kenaikan batas maksimal penghasilan bagi pembeli rumah subsidi. Batas penghasilan maksimal kini menjadi Rp 14 juta per bulan bagi mereka yang sudah berkeluarga, dan Rp 12 juta per bulan bagi yang masih lajang.

Banjaran Surya Indrastomo dari BRIS memproyeksikan adanya dua kali pemangkasan suku bunga di kuartal III dan IV tahun 2025, masing-masing sebesar 25 basis poin. Dengan demikian, suku bunga diharapkan dapat mencapai 5,25% di akhir tahun.

Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) diperkirakan akan semakin terbuka seiring dengan proyeksi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) sebanyak empat kali tahun ini. Meskipun demikian, dalam pertemuan terakhirnya, The Fed mengisyaratkan hanya akan melakukan penurunan sekali di kuartal III dan sekali di kuartal IV.

BI sendiri telah mempertahankan suku bunganya di level 5,75%. Keputusan ini didasari oleh tren pelemahan rupiah yang masih berlanjut. Namun, BI mengakui bahwa ruang untuk penurunan suku bunga tetap terbuka, dengan tetap memperhatikan kondisi dan pasar keuangan global.

Revisi aturan pelonggaran penghasilan untuk rumah subsidi dan prospek penurunan suku bunga diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi sektor properti. Suku bunga yang lebih rendah akan membuat Kredit Perumahan Rakyat (KPR) menjadi lebih menarik dan meningkatkan permintaan perumahan.

Beberapa emiten properti yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari kondisi ini antara lain PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Ciputra Group Tbk (CTRA). Data menunjukkan bahwa valuasi keempat emiten ini masih tergolong murah, tercermin dari nilai Price to Book Value (PBV) saat ini yang lebih rendah dari rata-rata PBV selama lima tahun terakhir.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Terima kasih telah mengikuti penjelasan properti bersinar peluang investasi menjanjikan di masa depan dalam business, news, indonesia, dunia ini hingga selesai Terima kasih telah mempercayakan kami sebagai sumber informasi selalu berinovasi dalam pembelajaran dan jaga kesehatan kognitif. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. terima kasih atas perhatian Anda.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.