Purbaya Nakhoda Baru Ekonomi: Pasar dan Investor Menanti Gebrakan.

Newsmenit.com Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Di Tulisan Ini aku ingin berbagi insight tentang Business, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Review Artikel Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Purbaya Nakhoda Baru Ekonomi Pasar dan Investor Menanti Gebrakan Marilah telusuri informasinya sampai bagian penutup kata.

Pada tanggal 8 September 2025, Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan kabinet yang signifikan, melantik sejumlah menteri dan wakil menteri baru untuk Kabinet Merah Putih. Perubahan ini memicu reaksi beragam di pasar keuangan.

Selain Kementerian Keuangan, reshuffle juga menyentuh empat kementerian lainnya: Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam), Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Kementerian Koperasi (Kemenkop), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kabinet juga diperkuat dengan kehadiran Kementerian Haji dan Umrah yang baru.

Pergantian Menteri Keuangan menjadi sorotan utama. Jason Tuvey dari Capital Economics memperingatkan bahwa penggantian Sri Mulyani dapat memicu kekhawatiran tentang pelonggaran aturan fiskal dan tekanan pada bank sentral untuk mendukung program pemerintah.

Reaksi pasar terhadap perubahan ini cukup terasa. IHSG, misalnya, mengalami penurunan lebih dari 1% menjelang penutupan pasar setelah pengumuman reshuffle. Sentimen ini diperkirakan masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada tanggal 9 September 2025.

Sri Mulyani dikenal sebagai sosok yang menjaga stabilitas fiskal dan memiliki kredibilitas internasional. Kepergiannya menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan penggantinya untuk mempertahankan disiplin fiskal. Jika disiplin fiskal tidak dijaga, defisit berpotensi melebar, menciptakan risiko yang signifikan bagi perekonomian.

Pasar berharap Menteri Keuangan yang baru dapat menjaga stabilitas fiskal dan mempertahankan reputasi internasional Indonesia. Konsistensi kebijakan fiskal akan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas makroekonomi di tengah ketidakpastian global.

Di sisi lain, data ketenagakerjaan AS yang dirilis baru-baru ini menunjukkan angka yang mengecewakan, dengan penambahan non-farm payrolls (NFP) hanya 22.000, jauh di bawah ekspektasi. Hal ini membuka peluang bagi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Sementara itu, bursa Wall Street mencatat kinerja positif, dengan indeks Nasdaq mencapai rekor tertinggi baru. Ross Mayfield dari Baird Private Wealth Management menyoroti momentum besar dalam belanja AI dan pembangunan infrastruktur AI.

Secara keseluruhan, pasar saat ini berada dalam mode menunggu data CPI, dengan potensi kejutan terkait tarif atau perdagangan yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar.