Rahasia Hotel Pramugari British Airways: Dilarang Unggah, Mengapa?

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Di Titik Ini saya akan mengulas cerita sukses terkait Travel, Indonesia, Trens, Dunia., Konten Yang Mendalami Travel, Indonesia, Trens, Dunia Rahasia Hotel Pramugari British Airways Dilarang Unggah Mengapa Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.

Pada tanggal 10 Juni 2025, British Airways mengumumkan pembatasan ketat terhadap aktivitas media sosial para awak kabinnya, bahkan di luar jam kerja. Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan keamanan dan melindungi staf dari potensi risiko.

Menurut perwakilan maskapai, keselamatan karyawan adalah prioritas utama. Perusahaan terus mencari cara untuk meningkatkan keamanan mereka. Kebijakan baru ini melarang pramugari dan pilot untuk mendokumentasikan lokasi penginapan mereka selama layover di media sosial.

Perangkat lunak canggih yang digunakan maskapai dapat menganalisis detail latar belakang dalam foto dan video, seperti rambu parkir, pola ubin, dan geometri jendela, untuk mengidentifikasi lokasi akomodasi kru. Informasi ini berpotensi disalahgunakan untuk membahayakan keselamatan staf.

Kebijakan ini melarang berbagai jenis konten, termasuk video Get Ready With Me yang populer, selfie di kolam renang atau lobi hotel, foto di luar hotel, dan bahkan pemandangan dari sayap pesawat. Anggota kru juga diwajibkan untuk menghapus konten terkait hotel yang pernah mereka unggah sebelumnya.

Pakar penerbangan, Gary Leff, berpendapat bahwa larangan ini mungkin berlebihan. Ia mencatat bahwa lokasi resor kru seringkali bukan rahasia. Para kru tiba berseragam ke hotel yang dikontrak yang sama di setiap kota, ujarnya. Jadi, walaupun dimungkinkan untuk mengekstrak petunjuk lokasi dari foto, sama sekali tidak perlu melakukannya.

Leff juga menambahkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat perekrutan anggota kru baru, karena media sosial memainkan peran penting dalam menarik minat calon karyawan. Media One Mile At A Time juga mengkritik kebijakan tersebut, dengan menyatakan bahwa lokasi kru pesawat mudah ditemukan oleh pengemudi lokal, penggemar penerbangan, dan bahkan calon penguntit.

Meskipun demikian, British Airways tetap berpegang pada kebijakan tersebut, dengan alasan bahwa alat lokasi bertenaga AI dapat digunakan oleh pihak jahat untuk menentukan lokasi awak kru. Maskapai menekankan bahwa langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan untuk melindungi keselamatan dan keamanan staf mereka.

Kebijakan ini menuai pro dan kontra di kalangan awak kabin. Beberapa pihak mendukung langkah ini sebagai upaya melindungi privasi dan keselamatan mereka, sementara yang lain merasa bahwa kebijakan ini terlalu ketat dan membatasi kebebasan mereka dalam menggunakan media sosial.