Rahasia Kelam Piramida Mesir: Kisah Tersembunyi di Baliknya

Newsmenit.com Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Di Sesi Ini mari kita telusuri Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang sedang hangat diperbincangkan. Catatan Informatif Tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia Rahasia Kelam Piramida Mesir Kisah Tersembunyi di Baliknya Yok ikuti terus sampai akhir untuk informasi lengkapnya.

Pada tanggal 6 Mei 2025, sorotan tertuju pada Piramida Giza, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO yang mempesona jutaan wisatawan setiap tahunnya. Namun, di balik kemegahannya, tersembunyi sisi gelap yang mencoreng pengalaman para pengunjung.

Naguib Sawiris, pendiri Orascom Telecom Holding dan Orascom Investment Holding, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan publik dan melestarikan warisan berharga ini. Ia menyatakan bahwa kepentingan 2.000 individu yang merugikan negara selama bertahun-tahun tidak boleh mengalahkan tujuan tersebut. Tindakan tegas akan diambil, termasuk larangan beroperasi bagi pedagang yang menolak untuk pindah ke zona baru.

Salah satu masalah utama adalah keberadaan pedagang yang tidak terkendali dan agresif, serta ulah oknum pemandu wisata yang memaksa. Kurt Caz, seorang travel influencer, merekam pengalamannya yang kurang menyenangkan saat berwisata di piramida, di mana ia terus-menerus diikuti oleh calo meskipun sudah menolak tawaran mereka. Video tersebut, yang diunggah pada tahun 2023, mendapat banyak perhatian dan memicu keluhan serupa dari warganet.

Selain itu, organisasi hak-hak hewan seperti PETA telah lama mengecam perlakuan terhadap hewan di sekitar piramida. Investigasi mereka mengungkapkan bahwa unta dan kuda seringkali mengalami pemukulan, penendangan, pencambukan, dan kelaparan. Tragisnya, hewan-hewan ini tidak memiliki masa pensiun dan akhirnya dikirim ke rumah jagal setelah tidak lagi mampu menarik wisatawan. Jason Baker, Wakil Presiden PETA Asia, menyerukan kepada pemerintah Mesir untuk bertindak dan mengeluarkan hewan-hewan yang menderita ini dari Giza.

Pemerintah Mesir telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Sebuah program kesejahteraan hewan khusus diluncurkan di tempat-tempat wisata utama, termasuk Giza, yang memperkenalkan transportasi ramah lingkungan berupa bus listrik. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi polusi dan ketidaknyamanan bagi penduduk setempat, serta memberikan alternatif yang lebih nyaman dan berkelanjutan bagi wisatawan.

Proyek ambisius yang dipimpin oleh Orascom Pyramids Entertainment Services Company, dengan biaya mencapai USD 51 juta, juga bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengunjung. Salah satu upayanya adalah pembangunan pintu masuk baru yang diharapkan dapat menggantikan akses bersejarah di dekat Marriott Mena House yang seringkali dilanda kemacetan parah.

Meskipun demikian, implementasi perubahan ini tidak selalu berjalan mulus. Beberapa wisatawan mengeluhkan ketersediaan bus listrik yang terbatas, sehingga mereka harus menunggu lama atau bahkan berjalan kaki di tengah terik matahari. Pemerintah Mesir perlu terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa Piramida Giza tetap menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi semua orang.