Rahasia Tersembunyi: Reptil, Penyelamat Umat Manusia Masa Depan?

Newsmenit.com Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Di Blog Ini saatnya berbagi wawasan mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia. Penjelasan Mendalam Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Rahasia Tersembunyi Reptil Penyelamat Umat Manusia Masa Depan Lanjutkan membaca untuk mendapatkan informasi seutuhnya.
Jakarta, 16 November 2024 - Di tengah kekhawatiran global mengenai ketahanan pangan akibat pertumbuhan populasi, para ilmuwan mencari solusi inovatif untuk sumber protein alternatif yang berkelanjutan. Salah satu usulan menarik datang dari Dr. Daniel Natusch dari Macquarie University, yang menyarankan ular sanca sebagai sumber protein yang lebih ramah lingkungan dibandingkan peternakan tradisional.
Monika Zurek, peneliti sistem pangan dari University of Oxford, menekankan perlunya mencari sumber protein yang dapat memenuhi kebutuhan populasi global tanpa merusak lingkungan. Peternakan sapi, misalnya, menyumbang sekitar 10% dari emisi gas rumah kaca global dan terkait dengan deforestasi. Industri peternakan ayam dan babi juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan, termasuk polusi air dari limbah.
Natusch dan timnya meneliti efisiensi konversi energi pada sanca kembang (Malayopython reticulatus) dan sanca bodo (Python bivittatus) yang diternak. Mereka mengamati pakan yang dikonsumsi dan kecepatan pertumbuhan ular-ular tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sanca memiliki kemampuan unik untuk tumbuh dengan cepat karena mereka berdarah dingin (ektotermal), yang berarti suhu tubuh mereka bergantung pada suhu lingkungan.
Keunggulan lain dari sanca adalah kemampuannya untuk bertahan hidup tanpa makan selama berbulan-bulan tanpa kehilangan berat badan. Menurut Natusch, ketahanan ini sangat berharga dalam menghadapi gangguan pada sistem pangan global, seperti yang terjadi pada awal pandemi COVID-19, ketika peternak kesulitan mendapatkan pakan dan mengantarkan ternak ke rumah potong.
“Setelah berbicara dengan peternak sanca dan memonitor pertumbuhan mereka, fisiologi yang luar biasa ini makin tampak jelas,” kata Natusch. Karena berdarah dingin, ular tidak perlu menghasilkan panas secara internal, sehingga sebagian besar nutrisi yang masuk ke tubuh mereka dikonversi menjadi massa tubuh.
Natusch berpendapat bahwa peternakan ular sanca dapat menjadi solusi bagi wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan protein parah, seperti Afrika. Ia menambahkan bahwa daging ular sanca lumayan enak dan fleksibel dan secara rutin dikonsumsi oleh miliaran orang di Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Afrika.
Meskipun demikian, Zurek menekankan bahwa ular belum dapat menjadi pangan alternatif utama. Ia menyerukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak lingkungan dan kandungan nutrisi ular sanca. Penelitian ini dipublikasikan di Scientific Report.
Tabel Perbandingan Emisi Gas Rumah Kaca dari Berbagai Sumber Protein:
Sumber Protein | Kontribusi Emisi Gas Rumah Kaca |
---|---|
Peternakan Sapi | 10% dari total emisi global |
Peternakan Ayam | Signifikan (perlu penelitian lebih lanjut) |
Peternakan Babi | Signifikan (terutama polusi air) |
Peternakan Ular Sanca | Potensi lebih rendah (perlu penelitian lebih lanjut) |
Begitulah uraian mendalam mengenai rahasia tersembunyi reptil penyelamat umat manusia masa depan dalam technology, news, indonesia, dunia yang saya bagikan Silakan aplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari cari inspirasi positif dan jaga kebugaran. sebarkan ke teman-temanmu. Terima kasih
✦ Tanya AI