Raja Ampat Memanggil: Jaga Surga, Lestarikan Keajaiban!

Newsmenit.com Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Sekarang aku mau berbagi pengalaman seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang bermanfaat. Artikel Yang Mengulas Travel, Indonesia, Trens, Dunia Raja Ampat Memanggil Jaga Surga Lestarikan Keajaiban Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menekankan pentingnya pelestarian alam Raja Ampat di Papua Barat Daya, menyusul laporan mengenai aktivitas pertambangan nikel di kawasan tersebut. Pernyataan ini disampaikan di sela-sela peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kuta, Bali, pada Kamis, 5 Juni 2025.

Ni Luh mengungkapkan bahwa Menteri Pariwisata telah bertemu dengan Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, di Jakarta pada Rabu, 4 Juni 2025. Pertemuan tersebut membahas potensi wisata Raja Ampat dan perlunya menjaga kualitas lingkungan agar menarik wisatawan berkualitas, bukan hanya berfokus pada jumlah wisatawan massal.

“Kami tidak mengejar kuantitas, melainkan kualitas wisatawan. Dengan harga yang mereka bayar, mereka mengharapkan pengalaman yang lebih berharga,” ujar Ni Luh, menekankan bahwa Raja Ampat memiliki potensi wisata alam yang luar biasa.

Menanggapi laporan aktivitas tambang nikel yang berdekatan dengan Kawasan Wisata UNESCO Global Geopark Raja Ampat, Ni Luh menyatakan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, akan segera memanggil pihak penambang dan melakukan peninjauan lokasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa aktivitas pertambangan tidak merusak lingkungan dan ekosistem Raja Ampat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu, menyebutkan bahwa terdapat dua perusahaan yang mengelola tambang nikel di Raja Ampat, yaitu PT GAG Nikel dan PT Kawei Sejahtera Mining. Kedua perusahaan ini telah mengantongi izin usaha sejak wilayah tersebut masih menjadi bagian dari Provinsi Papua Barat.

Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, pada Sabtu, 31 Mei 2025, mengeluhkan kewenangan pemberian dan pemberhentian izin tambang nikel yang berada di tangan pemerintah pusat. Hal ini menyulitkan pemerintah daerah untuk melakukan intervensi terhadap tambang yang diduga merusak dan mencemari hutan serta ekosistem di Raja Ampat.

Ni Luh berharap agar Raja Ampat tetap dijaga kelestariannya sebagai warisan untuk generasi mendatang. Ia menegaskan bahwa kawasan tersebut tidak boleh diutak-atik dan dirusak oleh aktivitas pertambangan. Itu benar-benar bisa dibiarkan seperti itu saja, dijaga sebagai warisan untuk anak cucu kita ke depan, pungkasnya.