Respons Dunia Terhadap Tarif Trump: Campur Aduk Perasaan.

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kita selalu bersatu. Di Sesi Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai News, Indonesia. Artikel Ini Menyajikan News, Indonesia Respons Dunia Terhadap Tarif Trump Campur Aduk Perasaan Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.
Table of Contents
Pada tanggal 31 Juli 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan revisi tarif impor yang berdampak pada berbagai negara. Langkah ini memicu beragam reaksi dari para pemimpin dunia dan pelaku ekonomi.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, menyatakan bahwa tarif baru ini mengurangi ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan AS dan menurunkan risiko terhadap ekonomi global. Jepang juga mendorong AS untuk segera menandatangani perintah penurunan tarif otomotif.
Beberapa negara menyambut baik revisi tarif ini. Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, menyambut positif penurunan tarif dari 49% menjadi 19%. Presiden Taiwan, Lai Ching-te, mengungkapkan bahwa Taiwan saat ini dikenai tarif sementara sebesar 20%, turun dari 32%. Menteri Keuangan Thailand, Pichai Chunhavajira, menyebut tarif 19% sebagai cerminan hubungan erat dengan AS.
Namun, tidak semua negara merasa puas. Kanada dikenai tarif sebesar 35%, yang membuat PM Mark Carney kecewa. Dewan Federal Swiss menyatakan kekecewaannya atas keputusan sepihak AS, meskipun mereka telah mengambil pendekatan yang sangat konstruktif.
India dikenai tarif 25% karena belum mencapai kesepakatan. Menteri Perdagangan dan Industri India, Piyush Goel, menegaskan bahwa India akan melindungi petani dan UMKM dari dampak kebijakan ini.
Australia menyambut baik penurunan tarif. Menteri Perdagangan Don Farrell menyebut hal ini sebagai pembenaran atas pendekatan diplomatik tenang Canberra. Menteri Perdagangan Todd McClay mengatakan dampaknya mulai terasa bagi eksportir.
Gedung Putih juga menetapkan tarif sebesar 40% bagi barang yang dikirim ulang ke AS untuk menghindari bea masuk, serta tambahan 10% bagi negara-negara yang tidak tercantum dalam daftar baru.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyebut revisi tarif akan lebih mudah dan tidak membebani perekonomian.
Menteri Perdagangan Norwegia, Cecilia Myrseth, menyebut perundingan dengan AS sebagai konstruktif namun sulit, dan menegaskan komitmen untuk terus mencari solusi yang saling menguntungkan.
Terima kasih telah membaca tuntas pembahasan respons dunia terhadap tarif trump campur aduk perasaan dalam news, indonesia ini Saya harap Anda mendapatkan pencerahan dari tulisan ini pantang menyerah dan utamakan kesehatan. Jika kamu merasa terinspirasi Sampai bertemu lagi
✦ Tanya AI