Retaknya Keluarga Indonesia: Mediasi Konflik Mertua-Menantu Mendesak!

Newsmenit.com Selamat beraktivitas semoga hasilnya memuaskan. Pada Edisi Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang bermanfaat. Panduan Artikel Tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends Retaknya Keluarga Indonesia Mediasi Konflik MertuaMenantu Mendesak Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

1.1. Penguatan peran BP4

Menteri Agama mengusulkan revisi Undang-Undang Perkawinan tahun 1974, dengan fokus pada penambahan bab khusus mengenai pelestarian perkawinan. Hal ini disampaikan pada hari Sabtu, 26 April 2025, melalui situs resmi Kementerian Agama.

Menurut Menag, negara memiliki peran penting tidak hanya dalam mengesahkan pernikahan, tetapi juga dalam menjaga keberlangsungannya. Pelestarian pernikahan dianggap sebagai bagian integral dari perlindungan keluarga dan investasi bagi masa depan bangsa.

Badan Penasehatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dipandang sebagai pihak yang strategis dalam menanggapi dan mencegah peningkatan angka perceraian. Menag mendorong agar BP4 dilibatkan secara resmi dalam proses perceraian melalui surat keputusan Mahkamah Agung, serta diperkuat hingga ke tingkat daerah.

Selain tingginya angka perceraian, rendahnya literasi pernikahan di masyarakat juga menjadi perhatian. Tantangan budaya digital terhadap ketahanan keluarga juga menjadi masalah yang perlu dihadapi bersama.

Menyadari kompleksitas tantangan dalam pembinaan dan pelestarian perkawinan di era sekarang, Menag mengusulkan berbagai strategi, termasuk kemungkinan penyusunan Undang-Undang baru tentang ketahanan rumah tangga.

Sebanyak 11 strategi mediasi direkomendasikan untuk dijalankan oleh BP4, mulai dari mendampingi pasangan pranikah, menjadi perantara jodoh, hingga memediasi konflik antara menantu dan mertua.

Direktorat Jenderal Bimas Islam menyatakan kesiapannya untuk mendukung penguatan kelembagaan dan program BP4, mengakui BP4 sebagai mitra strategis.

Perceraian seringkali berdampak negatif, menciptakan masalah ekonomi baru dan merugikan pihak-pihak yang terlibat, terutama istri dan anak-anak.

Pendekatan mediasi ditekankan sebagai langkah pencegahan utama dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Penguatan peran BP4 diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menekan angka perceraian dan meningkatkan kualitas kehidupan keluarga di Indonesia.