RI Minim Peluang Kerja: Merantau Solusi Atasi Pengangguran?

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Di Momen Ini aku ingin berbagi insight tentang Economy, News, Indonesia, Dunia yang menarik. Laporan Artikel Seputar Economy, News, Indonesia, Dunia RI Minim Peluang Kerja Merantau Solusi Atasi Pengangguran lanjut sampai selesai.
- 1.1. Tantangan dan Peluang:
- 2.1. Kesimpulan:
Table of Contents
Fenomena sarjana banting setir menjadi sorotan tajam di Indonesia. Pada 24 Mei 2026, Pengamat Ketenagakerjaan UGM, Tadjudin Noor Effendi, mengungkapkan bahwa ketidakseimbangan antara lulusan sarjana dan ketersediaan lapangan kerja formal menjadi penyebab utama. Banyak sarjana terpaksa beralih ke sektor informal, seperti menjadi sopir atau Asisten Rumah Tangga (ART), demi bertahan hidup.
Menurut Tadjudin, pertumbuhan ekonomi sebesar 1% idealnya menciptakan 200 hingga 300 ribu lapangan kerja. Namun, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%, hanya sekitar 1,5 juta lapangan kerja yang tersedia. Hal ini menyebabkan persaingan ketat dan memaksa pencari kerja yang kurang beruntung untuk mencari nafkah di sektor informal.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah meningkatkan pengiriman pekerja migran ke luar negeri. Selain mengurangi angka pengangguran, langkah ini juga dapat meningkatkan devisa negara. Tadjudin mencontohkan, pekerja migran di sektor pertanian dapat memperoleh penghasilan yang signifikan, bahkan mencapai Rp 27 juta hingga Rp 30 juta per bulan.
Ketua Ikatan SDM Profesional Indonesia (ISPI), Ivan Taufiza, sependapat bahwa menjadi pekerja migran dapat menjadi pilihan bagi mereka yang kesulitan mencari pekerjaan di Indonesia. Banyak negara mengalami kekurangan tenaga kerja dan tidak terlalu mempermasalahkan latar belakang pendidikan. Yang terpenting adalah kemauan dan kemampuan untuk bekerja.
Ivan menambahkan bahwa pekerja Indonesia dikenal tidak banyak menuntut, sehingga disukai oleh banyak perusahaan di luar negeri. Ia menyarankan agar calon pekerja yang kesulitan mencari pekerjaan di Indonesia untuk mengambil sertifikasi keahlian yang diakui secara internasional. Contohnya, lulusan D3 pengelasan dari Solo dapat mengambil sertifikasi memasak untuk meningkatkan peluang kerja di luar negeri.
Tantangan dan Peluang:
Tantangan:
- Kesenjangan antara jumlah lulusan sarjana dan lapangan kerja formal.
- Persaingan ketat di pasar kerja.
- Keterbatasan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Peluang:
- Peningkatan pengiriman pekerja migran.
- Pengambilan sertifikasi keahlian yang diakui secara internasional.
- Pemanfaatan sektor informal sebagai alternatif mata pencaharian.
Kesimpulan:
Fenomena sarjana banting setir merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif. Peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan keterampilan yang relevan, dan perluasan lapangan kerja formal menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, menjadi pekerja migran dapat menjadi pilihan yang menjanjikan bagi mereka yang kesulitan mencari pekerjaan di Indonesia.
Itulah rangkuman menyeluruh seputar ri minim peluang kerja merantau solusi atasi pengangguran yang saya paparkan dalam economy, news, indonesia, dunia Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat bagi banyak orang cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. Ayo sebar kebaikan dengan membagikan ini kepada orang lain. Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Terima kasih atas dukungan Anda.
✦ Tanya AI