RI vs ASEAN: Trump Picu Persaingan Sengit!

Newsmenit.com Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Disini aku mau membahas informasi terbaru tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Informasi Relevan Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia RI vs ASEAN Trump Picu Persaingan Sengit Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

1.1. 2024

Pada tahun 2024, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 43,5%. Data ini menunjukkan adanya potensi besar bagi Indonesia dalam perdagangan internasional.

Meskipun demikian, Indonesia masih harus berjuang untuk mengejar ketertinggalan dari Vietnam dan Malaysia, yang saat ini mendominasi pasar ekspor ASEAN ke AS. Vietnam mencatatkan angka ekspor yang fantastis, mencapai US$136,6 miliar, sementara Malaysia juga menunjukkan performa yang solid.

Defisit perdagangan AS terhadap Indonesia tercatat sebesar US$17,9 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Vietnam (US$123,5 miliar) dan Thailand (US$45,6 miliar). Hal ini mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan surplus perdagangannya dengan AS.

Kembalinya Donald Trump sebagai Presiden AS diperkirakan akan memicu perang dagang global, dengan ASEAN sebagai salah satu arena persaingan utama. Pada tanggal 2 April 2025, Trump menaikkan tarif impor dari negara-negara ASEAN, dengan Vietnam menjadi target utama.

Kenaikan tarif ini diprediksi akan berdampak negatif pada ekspor Vietnam, terutama untuk produk-produk seperti pakaian, elektronik, dan furnitur. Sementara itu, Malaysia menjadi pengecualian dalam kebijakan ini.

Bagi Indonesia, kenaikan tarif ini dapat menjadi peluang sekaligus ancaman. Ekspor Indonesia yang masih didominasi oleh produk padat karya dan bahan mentah rentan terhadap tarif. Oleh karena itu, Indonesia perlu meningkatkan daya saing produknya dan memperkuat rantai pasok teknologi.

Produk-produk utama Indonesia seperti tekstil, kopi, kelapa, minyak sawit, dan hasil laut kini menjadi perhatian AS dan harus siap menghadapi tantangan baru. Persaingan di antara negara-negara ASEAN semakin ketat, dengan munculnya kompetitor baru yang berpotensi mengambil alih posisi Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina.

Maybank dalam riset terbarunya mengidentifikasi 15 subsektor industri ASEAN yang akan terdampak oleh kebijakan dagang AS ini. Indonesia perlu mewaspadai dampak tersebut dan mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi kepentingan ekonominya.

Secara keseluruhan, tahun 2024 dan proyeksi 2025 menunjukkan dinamika perdagangan yang kompleks antara Indonesia, AS, dan negara-negara ASEAN lainnya. Indonesia perlu beradaptasi dengan cepat dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan daya saing dan memanfaatkan peluang yang ada.