Rujak Bebek Dadakan Megawati: Kenangan Eks Staf Istana.
Newsmenit.com Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Di Artikel Ini saya ingin berbagi tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang bermanfaat. Artikel Yang Menjelaskan Travel, Indonesia, Trens, Dunia Rujak Bebek Dadakan Megawati Kenangan Eks Staf Istana Ikuti pembahasan ini hingga kalimat terakhir.
Table of Contents
Pada tanggal 7 Juni 2025, dalam rangka ulang tahun Bogor ke-543, Endang Sumitra, mantan staf protokol Istana Bogor (1982-2018), berbagi cerita unik tentang pengalamannya melayani Presiden Megawati Soekarnoputri.
Salah satu cerita yang paling menarik adalah ketika Megawati tiba-tiba ingin menikmati rujak bebek saat berkunjung ke Istana Bogor. Mencari cendol Elizabeth tidaklah sulit, namun mencari penjual rujak bebek yang berkeliling menjadi tantangan tersendiri.
Endang, yang merupakan generasi keempat keluarganya yang bekerja di Istana, menceritakan bagaimana ia kelimpungan mencari rujak bebek kesukaan presiden. Ia kemudian menghubungi Kasatlantas Polres Bogor untuk meminta bantuan.
Tak disangka, dalam waktu singkat, seorang penjual rujak bebek dari Pasar Ciawi berhasil ditemukan dan diantar ke Istana Batutulis. Menurut cerita petugas, penjual rujak tersebut menangis ketakutan sepanjang perjalanan.
Sesampainya di Istana, Endang segera meminta disiapkan air panas mendidih untuk mensterilkan peralatan si tukang rujak. Ia juga menyiapkan lap khusus untuk mengganti potongan sandal jepit yang biasa digunakan tukang rujak bebek untuk melapisi alat tumbuk.
Sebelum disajikan kepada Megawati, rujak tersebut diperiksa oleh Tim Kesehatan Paspampres. Suara tumbukan rujak yang khas rupanya membuat Megawati penasaran dan keluar untuk melihat proses pembuatannya.
Si tukang rujak, yang terkejut melihat Megawati, hanya bisa melongo. Dari situlah ia mungkin menyadari mengapa ia tiba-tiba 'diculik' dari Pasar Ciawi.
Endang juga menceritakan bahwa keluarganya telah bekerja di Istana sejak era Gubernur Jenderal Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer (1936-1942). Pamannya bahkan ditugaskan untuk menemani Bung Karno di Batutulis pada tahun 1967.
Abdullah Abubakar Batarfie dari Pusat Dokumentasi dan Informasi Al-Irsyad menyebut Endang sebagai penjaga ingatan dan penutur kisah-kisah yang jarang tersentuh media tentang Istana.
Begitulah rujak bebek dadakan megawati kenangan eks staf istana yang telah saya ulas secara komprehensif dalam travel, indonesia, trens, dunia Semoga artikel ini menjadi inspirasi bagi Anda selalu berpikir kreatif dalam bekerja dan perhatikan work-life balance. , Ayo sebar kebaikan dengan membagikan ini kepada orang lain. Sampai bertemu di artikel menarik berikutnya. Terima kasih.
✦ Tanya AI