• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Rujak Bebek Dadakan Megawati: Kenangan Eks Staf Istana.

img

Newsmenit.com Halo bagaimana kabar kalian semua? Pada Edisi Ini saya akan mengupas tuntas isu seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Analisis Mendalam Mengenai Travel, Indonesia, Trens, Dunia Rujak Bebek Dadakan Megawati Kenangan Eks Staf Istana Jangan lewatkan bagian apapun keep reading sampai habis.

    Table of Contents

Pada tanggal 7 Juni 2025, dalam rangka ulang tahun Bogor ke-543, Endang Sumitra, mantan staf protokol Istana Bogor (1982-2018), berbagi cerita unik tentang pengalamannya melayani Presiden Megawati Soekarnoputri.

Salah satu cerita yang paling menarik adalah ketika Megawati tiba-tiba ingin menikmati rujak bebek saat berkunjung ke Istana Bogor. Mencari cendol Elizabeth tidaklah sulit, namun mencari penjual rujak bebek yang berkeliling menjadi tantangan tersendiri.

Endang, yang merupakan generasi keempat keluarganya yang bekerja di Istana, menceritakan bagaimana ia kelimpungan mencari rujak bebek kesukaan presiden. Ia kemudian menghubungi Kasatlantas Polres Bogor untuk meminta bantuan.

Tak disangka, dalam waktu singkat, seorang penjual rujak bebek dari Pasar Ciawi berhasil ditemukan dan diantar ke Istana Batutulis. Menurut cerita petugas, penjual rujak tersebut menangis ketakutan sepanjang perjalanan.

Sesampainya di Istana, Endang segera meminta disiapkan air panas mendidih untuk mensterilkan peralatan si tukang rujak. Ia juga menyiapkan lap khusus untuk mengganti potongan sandal jepit yang biasa digunakan tukang rujak bebek untuk melapisi alat tumbuk.

Sebelum disajikan kepada Megawati, rujak tersebut diperiksa oleh Tim Kesehatan Paspampres. Suara tumbukan rujak yang khas rupanya membuat Megawati penasaran dan keluar untuk melihat proses pembuatannya.

Si tukang rujak, yang terkejut melihat Megawati, hanya bisa melongo. Dari situlah ia mungkin menyadari mengapa ia tiba-tiba 'diculik' dari Pasar Ciawi.

Endang juga menceritakan bahwa keluarganya telah bekerja di Istana sejak era Gubernur Jenderal Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer (1936-1942). Pamannya bahkan ditugaskan untuk menemani Bung Karno di Batutulis pada tahun 1967.

Abdullah Abubakar Batarfie dari Pusat Dokumentasi dan Informasi Al-Irsyad menyebut Endang sebagai penjaga ingatan dan penutur kisah-kisah yang jarang tersentuh media tentang Istana.

Itulah pembahasan lengkap seputar rujak bebek dadakan megawati kenangan eks staf istana yang saya tuangkan dalam travel, indonesia, trens, dunia Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. bagikan kepada teman-temanmu. Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.