Rupiah Tertekan, Rakyat Merana: Optimisme Ekonomi Terkikis Perlahan.

Newsmenit.com Hai selamat membaca informasi terbaru. Di Situs Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Review Artikel Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Rupiah Tertekan Rakyat Merana Optimisme Ekonomi Terkikis Perlahan Pelajari seluruh isinya hingga pada penutup.

1.1. Kebijakan yang tepat sasaran sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini.

Pada Mei 2025, keyakinan konsumen di Indonesia masih terjaga, didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang keduanya berada di zona optimis. Namun, perlu dicermati bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menunjukkan tren penurunan akibat berbagai tekanan ekonomi yang mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk berbelanja.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan IKK adalah melemahnya daya beli. Banyak keluarga kini lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang karena ketidakpastian ekonomi global dan kenaikan biaya hidup sehari-hari. Masyarakat cenderung menunda pembelian barang-barang yang tidak terlalu penting.

Situasi ini diperburuk dengan maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi sejak awal 2024. Data dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mencatat bahwa hingga Mei 2025, jumlah pekerja yang terkena PHK mencapai 26.455 orang. Kondisi ini tentu saja menambah kekhawatiran masyarakat dan berdampak pada pola konsumsi mereka.

Meskipun IKE dan IEK masih berada di level yang baik, yaitu 106,0 dan 129,0, angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan 113,7 dan 129,8. Penurunan ini mengindikasikan bahwa optimisme konsumen mulai terkikis.

Selain itu, suku bunga yang tinggi juga menjadi penghalang bagi masyarakat untuk berbelanja. Kredit konsumsi menjadi lebih mahal, sehingga masyarakat cenderung mengurangi pembelian barang-barang non-esensial. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat agar konsumsi tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi dapat terus berlanjut. Kebijakan yang tepat sasaran sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini.

Penting untuk memantau perkembangan IKK secara berkala dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.