• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Sate Domba Garut Melegenda, Generasi Muda Enggan Melanjutkan?

img

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Pada Edisi Ini saatnya berbagi wawasan mengenai Food, News, Indonesia. Informasi Terkait Food, News, Indonesia Sate Domba Garut Melegenda Generasi Muda Enggan Melanjutkan jangan sampai terlewat.

Sate Domba Garut, kuliner khas yang memikat, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan sate lainnya. Rahasianya terletak pada pemilihan domba berkualitas, teknik pengolahan daging setelah dipotong, proses pembakaran yang tepat, serta bumbu kacang yang menjadi ciri khasnya. Endang Sopandi, pemilik kedai 'Sate Domba Garut Matuh' yang berusia 70 tahun, berbagi cerita tentang keistimewaan sate domba Garut.

Menurut Endang, domba Garut menjadi pilihan utama karena kualitasnya yang unggul. Teknik pembakaran yang merata menjadi kunci utama dalam menghasilkan sate yang lezat. Ia dibantu oleh enam orang pekerja yang bertugas membakar, menghidangkan, dan membersihkan area dapur. Kematangan daging yang merata diperoleh dengan memastikan arang membara dengan baik dan daging yang telah dibumbui dibolak-balik secara teratur.

Berbeda dengan daerah lain yang lebih familiar dengan sate kambing, Garut justru terkenal dengan peternakan domba Garut yang memiliki ciri khas tanduk baplang. Endang menjelaskan bahwa domba Garut awalnya banyak ditemukan di daerah Limbangan, sementara kambing lebih banyak berasal dari Jawa. Usaha sate domba ini dirintis oleh Siti Romlah pada tahun 1975, dan Endang meneruskannya pada tahun 1980-an.

Salah satu tips penting yang dibagikan Endang adalah cara menangani daging yang baru dipotong. Daging yang masih basah sebaiknya tidak dicuci, melainkan cukup dilap dengan kain bersih untuk menghindari bau yang tidak sedap. Dengan cara ini, ia tidak perlu menggunakan disinfektan pengusir lalat.

Untuk bumbu dan rempah gule, Endang menggunakan takaran yang berdasarkan feeling. Bumbu rempah dibungkus dengan kain sebelum direndam. Jika kuah terlalu kental, bungkusan bumbu rempah akan diangkat dan ditiriskan. Sebaliknya, jika kuah berkurang, air akan ditambahkan dan bungkusan bumbu rempah akan dicelupkan kembali.

Selama 40 tahun meneruskan usaha kuliner ibunya, Endang tetap konsisten dengan kualitas dan rasa sate dombanya. Nama 'Matuh' yang disematkan pada warungnya memiliki makna konsisten di satu tempat. Namun, di balik kesuksesannya, Endang menyimpan kekhawatiran karena kedua anaknya tidak tertarik untuk meneruskan usaha tersebut. Ia menyerahkan kelanjutan Warung Matuh kepada takdir.

Sate Domba Garut Matuh, yang berdiri sejak tahun 1975, menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Kelezatan sate domba ini terletak pada kualitas daging, teknik pengolahan yang tepat, dan bumbu khas yang membuat ketagihan. Jika Anda berkunjung ke Garut, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan sate domba yang legendaris ini.

Demikianlah sate domba garut melegenda generasi muda enggan melanjutkan telah saya jelaskan secara rinci dalam food, news, indonesia Semoga informasi ini dapat Anda bagikan kepada orang lain cari inspirasi dari alam dan jaga keseimbangan hidup. Jika kamu mau semoga Anda menemukan banyak informasi menarik. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.