Senjata Rahasia China di RI: Kunci Perang Dagang AS

Newsmenit.com Selamat berjumpa kembali di blog ini. Dalam Tulisan Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang News, Indonesia. Konten Yang Mendalami News, Indonesia Senjata Rahasia China di RI Kunci Perang Dagang AS Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.
- 1.1. Jakarta, 17 Juni 2025
Table of Contents
Jakarta, 17 Juni 2025 - Di tengah tensi perdagangan global yang masih tinggi, isu logam tanah jarang kembali mencuat sebagai poin krusial dalam negosiasi antara Amerika Serikat dan China. Kementerian Perdagangan China, pada akhir pekan lalu, menegaskan komitmennya sebagai negara besar yang bertanggung jawab dengan menyetujui sejumlah permohonan ekspor dan membuka pintu dialog lebih lanjut.
Paul Triolo, seorang pakar teknologi di Asia Society Policy Institute, menyatakan bahwa isu logam tanah jarang mendominasi sebagian besar negosiasi perdagangan, terutama setelah terhentinya produksi di beberapa pabrik AS. Meskipun tekanan internasional meningkat, pejabat dari kedua negara mengumumkan pada 10 Juni 2025 bahwa mereka telah mencapai kerangka kerja untuk kemajuan lebih lanjut dalam pembicaraan perdagangan.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengungkapkan optimisme bahwa kekhawatiran terkait logam tanah jarang akan terselesaikan. Logam tanah jarang, yang vital dalam produksi kendaraan listrik, turbin angin, perangkat keras, dan sistem senjata canggih, telah menjadi senjata strategis dalam eskalasi ketegangan perdagangan antara kedua negara.
Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa mengurangi ketergantungan pada China bukanlah hal mudah. Hal ini menyoroti betapa besar ketergantungan Washington pada pasokan China untuk produksi peralatan militer. Mengembangkan kapasitas penambangan dan pemrosesan membutuhkan upaya jangka panjang, yang berarti AS akan tetap tertinggal dalam waktu dekat.
China saat ini menguasai 92% output logam tanah jarang yang telah dimurnikan di dunia, menurut Badan Energi Internasional (IEA). Setelah insiden kapal nelayan China yang bertabrakan dengan kapal penjaga pantai Jepang pada 2010, Beijing menghentikan ekspor logam tanah jarang ke Tokyo. Jepang mencoba berinvestasi pada sumber alternatif dan meningkatkan stok elemen vital tersebut, tetapi dengan hasil yang terbatas.
Sejak awal April, Beijing mewajibkan eksportir logam tanah jarang untuk mengajukan lisensi ekspor bagi tujuh jenis elemen penting dan magnet terkait. Akibatnya, pasokan logam tanah jarang ke luar negeri melambat drastis, termasuk ke pabrik-pabrik di Amerika Serikat. Dampaknya terasa nyata, termasuk pada raksasa otomotif AS, Ford, yang terpaksa menghentikan sementara produksi SUV Explorer akibat gangguan pasokan.
Menurut analisis dari Gracelin Baskaran dan Meredith Schwartz dari Critical Minerals Security Program di Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah jet tempur F-35 mengandung lebih dari 400 kilogram logam tanah jarang. Pentagon sendiri sedang mengejar strategi mine-to-magnet yang menargetkan rantai pasokan dalam negeri penuh untuk logam tanah jarang pada 2027.
Namun, tantangan terbesarnya bukan hanya soal investasi atau teknologi, tapi juga soal keberuntungan geologis. Konsentrasi logam tanah jarang yang bisa ditambang jauh lebih langka dibandingkan komoditas mineral lain, menjadikan ekstraksi lebih mahal.
Dalam upaya mencari titik temu di tengah perang dagang yang makin intens, China memainkan salah satu kartu terkuatnya, yaitu dominasi pasokan logam tanah jarang global. Selama China tetap memegang kendali hampir penuh atas rantai pasokan ini, dan selama infrastruktur AS belum siap memproduksi elemen-elemen ini secara independen, posisi Beijing dalam negosiasi kemungkinan tetap lebih unggul.
Begitulah ringkasan menyeluruh tentang senjata rahasia china di ri kunci perang dagang as dalam news, indonesia yang saya berikan Moga moga artikel ini cukup nambah pengetahuan buat kamu selalu berpikir solusi dan rawat kesehatan mental. Ayo ajak orang lain untuk membaca postingan ini. Terima kasih telah membaca
✦ Tanya AI