Sentimen Banjir, IHSG Menari di Ujung Koreksi Pekan Depan.

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kita selalu bersatu. Pada Saat Ini mari kita bahas tren Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang diminati. Tulisan Ini Menjelaskan Business, News, Indonesia, Dunia Sentimen Banjir IHSG Menari di Ujung Koreksi Pekan Depan Marilah telusuri informasinya sampai bagian penutup kata.

1.1. Tabel Negara Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan Terbesar (Januari - Mei 2025)

Pada bulan Mei 2025, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan tren positif dengan surplus yang signifikan. Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan surplus ini mengalami perlambatan.

Sebelumnya, pada bulan Mei 2025, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$4,9 miliar. Sementara itu, China juga mengalami surplus perdagangan yang meningkat 25% dari tahun sebelumnya, mencapai US$103,2 miliar.

Meskipun demikian, ekspor China ke Amerika Serikat mengalami penurunan tajam sebesar 34,5% dibandingkan tahun lalu, menjadi penurunan terdalam sejak Februari 2020, saat pandemi Covid-19 mengganggu aktivitas perdagangan global.

Di sektor perbankan, rasio kredit bermasalah (NPL) gross per Mei 2025 tercatat sebesar 2,29%, mengalami kenaikan tipis sebesar 5 basis poin (bps) dibandingkan bulan sebelumnya, namun turun 5 bps secara tahunan.

Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencapai US$160 juta. Akan tetapi, pertumbuhan ekspor melambat dibandingkan lonjakan 8,1% pada bulan April.

Bank Indonesia terus mengoptimalkan kebijakan makroprudensial akomodatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dengan fokus pada strategi untuk mendorong pertumbuhan kredit dan meningkatkan fleksibilitas pengelolaan likuiditas perbankan.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau ruang penurunan BI-Rate untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sambil tetap menjaga inflasi sesuai target dan stabilitas nilai tukar sesuai fundamentalnya.

Indeks harga konsumen (IHK) AS diperkirakan mengalami pertumbuhan harga yang sedikit lebih cepat pada bulan Juni, setelah berbulan-bulan mengalami inflasi rendah, karena perusahaan mulai meneruskan biaya barang impor yang lebih tinggi terkait tarif.

Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, serta penguatan infrastruktur dan konsolidasi struktur industri sistem pembayaran.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Amerika Serikat (AS), India, dan Filipina menjadi negara-negara penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar pada periode Januari - Mei 2025.

Keputusan Bank Indonesia ini sejalan dengan terjaganya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1%, kestabilan nilai tukar Rupiah, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan mengumumkan tingkat pertumbuhan kredit perbankan. Data ini akan membantu para ekonom memperkuat estimasi mereka untuk pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.

Tabel Negara Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan Terbesar (Januari - Mei 2025)