Serangan Drone Rekor Rusia Hantam Ukraina Pasca Perundingan

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Di Artikel Ini saya akan mengupas informasi menarik tentang News, Indonesia. Informasi Terkait News, Indonesia Serangan Drone Rekor Rusia Hantam Ukraina Pasca Perundingan Jangan lewatkan bagian apapun keep reading sampai habis.

1.1. Moskow Tingkatkan Serangan Setelah Perundingan Damai Gagal

Moskow Tingkatkan Serangan Setelah Perundingan Damai Gagal – Dilaporkan oleh Reuters dan AFP pada Minggu, 18 Mei 2025, Rusia meningkatkan intensitas serangannya setelah perundingan damai yang berlangsung pada hari Jumat lalu mengalami kebuntuan.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam pernyataan publik pertamanya sejak perundingan tersebut, menegaskan bahwa fokus utama Rusia adalah untuk menghilangkan akar penyebab konflik di Ukraina dan menjamin keamanan Rusia. Dalam wawancaranya dengan TV pemerintah Rusia, Putin menyatakan bahwa tujuan Moskow adalah untuk menghilangkan penyebab yang memicu krisis ini, menciptakan kondisi untuk perdamaian abadi, dan menjamin keamanan Rusia.

Serangan terbaru ini terjadi dua hari setelah perundingan damai langsung pertama antara pejabat Rusia dan Ukraina dalam lebih dari tiga tahun, yang sayangnya tidak menghasilkan kesepakatan gencatan senjata.

Angkatan udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah meluncurkan 273 pesawat nirawak Shahed dan berbagai jenis pesawat nirawak tiruan, dengan 88 di antaranya berhasil dihancurkan, sementara 128 lainnya hilang tanpa konsekuensi negatif. Otoritas Ukraina menyebut serangan ini sebagai serangan pesawat nirawak terbesar yang diketahui sejak dimulainya perang skala penuh pada tahun 2022.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Yulia Svyrydenko, menggambarkan serangan ini sebagai jumlah pesawat nirawak rekor. Ia juga menambahkan bahwa tentara Rusia, yang saat ini menduduki sekitar 20 persen wilayah Ukraina, memiliki pasukan dan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Militer Rusia mengklaim telah mencegat 25 pesawat nirawak Ukraina pada malam hari dan Minggu pagi. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan rencananya untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada hari Senin.

Menjelang peringatan tiga tahun invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada tanggal 23 Februari, Moskow meluncurkan 267 pesawat nirawak, yang pada saat itu merupakan rekor. Serangan pesawat nirawak Rusia semalam telah menyebabkan seorang wanita berusia 28 tahun di wilayah ibu kota kehilangan nyawanya dan melukai setidaknya tiga orang, termasuk seorang anak berusia 4 tahun.

Kyiv dan wilayah sekitarnya, serta bagian timur Ukraina, berada di bawah peringatan serangan selama sembilan jam berturut-turut semalam sebelum akhirnya dibatalkan sekitar pukul 9 pagi waktu setempat (0600 GMT). Unit pertahanan udara dikerahkan beberapa kali untuk mencoba menangkis serangan, kata militer di Telegram.

Ukraina mengklaim bahwa unit pertahanan udara mereka berhasil menghancurkan 88 pesawat nirawak dalam semalam. Angkatan udara Ukraina menyebut serangan itu terutama menargetkan wilayah Kyiv tengah dan wilayah Dnipropetrovsk dan Donetsk di timur Ukraina. Berdasarkan data yang diberikan oleh angkatan udara, ini adalah serangan pesawat nirawak terbesar Rusia di Ukraina selama perang.

Sayangnya, sebagai akibat dari serangan musuh di distrik Obukhiv, seorang wanita meninggal karena luka-lukanya, tulis Gubernur wilayah Kyiv, Mykola Kalashnik, di Telegram.

Rusia selalu menggunakan perang dan serangan untuk mengintimidasi semua orang dalam negosiasi, kata Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, Andriy Kovalenko, di Telegram tentang serangan hari Minggu.

Perundingan selama 100 menit di Istanbul sebelumnya menghasilkan kesepakatan untuk memperdagangkan 1.000 tawanan perang di masing-masing pihak.