• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Sikat Gigi: Pertanda Akhir Zaman yang Tak Terduga?

img

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Di Tulisan Ini aku mau berbagi cerita seputar Technology, News, Indonesia, Dunia yang inspiratif. Pemahaman Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Sikat Gigi Pertanda Akhir Zaman yang Tak Terduga Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

Sikat gigi, alat kebersihan esensial bagi hampir setiap orang di dunia, ternyata menyimpan masalah lingkungan yang signifikan. National Geographic menyoroti bagaimana benda sederhana ini berkontribusi pada krisis global.

Sejak awal abad ke-20, desain sikat gigi modern, dengan gagang plastik dan bulu nilon, menjadikannya kurang ramah lingkungan. Bahan-bahan ini sulit terurai dan berpotensi berbahaya bagi ekosistem.

Mari kita pertimbangkan skala masalahnya. Dengan populasi Indonesia sekitar 273 juta jiwa, dan asumsi penggantian sikat gigi rutin, lebih dari satu miliar sikat gigi berakhir sebagai sampah setiap tahunnya. Secara global, dengan populasi delapan miliar, angka ini melonjak menjadi sekitar 24 miliar limbah sikat gigi per tahun.

American Dental Association (ADA) merekomendasikan penggantian sikat gigi setiap tiga hingga empat bulan. Ini berarti setiap individu menggunakan sekitar 280 hingga 300 sikat gigi selama masa hidupnya (hingga usia 75 tahun).

Di Amerika Serikat, dengan populasi 331 juta, sampah sikat gigi dalam setahun setara dengan empat kali keliling bumi, menurut laporan National Geographic. Haeckels, perusahaan produk ramah lingkungan di Inggris, memperkirakan sekitar 264 juta sikat gigi dibuang setiap tahunnya di negara tersebut.

Masalah ini diperparah dengan keberadaan sikat gigi elektrik, yang mengandung baterai yang juga menimbulkan masalah lingkungan. Proses dekomposisi plastik melepaskan gas rumah kaca, dan jika berakhir di laut, dapat membahayakan kehidupan laut, termasuk zooplankton yang penting dalam penyerapan karbon.

Bahkan plastik biodegradable tidak selalu menjadi solusi yang lebih baik, menurut jurnalis Alejandra Borunda dari National Geographic.

Perubahan iklim, yang dipercepat oleh aktivitas manusia sejak tahun 1800-an, termasuk pembakaran bahan bakar fosil dan efek gas rumah kaca, diperburuk oleh penggunaan barang-barang seperti sikat gigi. Penting untuk mempertimbangkan alternatif yang lebih berkelanjutan.

Tanggal publikasi artikel ini tidak disertakan dalam sumber.

Sekian penjelasan detail tentang sikat gigi pertanda akhir zaman yang tak terduga yang saya tuangkan dalam technology, news, indonesia, dunia Silakan manfaatkan pengetahuan ini sebaik-baiknya tetap semangat belajar dan jaga kebugaran fisik. Ajak teman-temanmu untuk membaca postingan ini. jangan lewatkan artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.