Situs Sejarah Terungkap: Pabrik Narkoba Tersembunyi Ditemukan!

Newsmenit.com Hai semoga semua sedang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Pada Artikel Ini aku mau menjelaskan kelebihan dan kekurangan Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Panduan Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends Situs Sejarah Terungkap Pabrik Narkoba Tersembunyi Ditemukan lanjut sampai selesai.

Sebuah studi arkeologi yang diterbitkan pada tanggal 5 Mei di jurnal PNAS, mengungkap bukti penggunaan zat psikoaktif dalam ritual di situs arkeologi Chavín de Huántar, Peru, yang berkembang antara 1200 SM hingga 400 SM, jauh sebelum kekaisaran Inca.

Tim arkeolog yang dipimpin oleh Daniel Contreras dari Universitas Florida, menganalisis 23 artefak tulang dan kerang yang ditemukan di galeri tersembunyi di kompleks Chavín. Galeri ini disegel sekitar tahun 500 SM dan baru dibuka kembali pada tahun 2017.

Analisis mikrobotani mengungkapkan bahwa empat artefak mengandung residu akar spesies Nicotiana liar dan biji serta daun vilca (Anadenanthera colubrina) yang mengandung DMT. Bahan-bahan ini kemungkinan dikeringkan, dipanggang, dan digiling untuk menghasilkan tembakau hisap yang kuat.

Enam artefak lainnya mengandung senyawa organik nikotin, kemungkinan dari tembakau, dan dimetiltriptamin (DMT), obat halusinogen alami yang umum ditemukan dalam teh ayahuasca. Keberadaan tabung tembakau di ruang tersembunyi menunjukkan bahwa kaum elit mengadakan ritual rahasia pada masa pra-Inca.

“Kami menduga tabung-tabung itu mungkin digunakan sebagai inhaler, serta untuk memasukkan tembakau hisap melalui hidung,” kata Contreras. Ia juga menambahkan bahwa tabung-tabung tersebut mirip dengan gulungan uang kertas yang digunakan untuk menghirup kokain.

Tabung tembakau hisap tulang, yang mungkin terbuat dari sayap elang peregrine (Falco peregrinus), terkonsentrasi di area dengan akses terbatas di Chavín. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan zat psikoaktif dikendalikan oleh orang tertentu.

Para peneliti berpendapat bahwa akses terkendali terhadap penggunaan obat-obatan terlarang untuk ritual dapat membantu menjelaskan transisi sosial besar di Andes kuno, dari masyarakat yang lebih egaliter ke kekaisaran Tiwanaku, Wari, dan Inca yang lebih hierarkis. Karena hanya segelintir orang yang bisa masuk ke area galeri kecil di Chavín, para peneliti berpikir penggunaan narkoba memperkuat hierarki sosial, menciptakan kelas elit yang terpisah dari para pekerja yang membangun monumen Chavín.

Studi ini merupakan yang pertama kali menunjukkan obat-obatan spesifik yang dihirup di Chavín, di mana aktivitas ritualnya tinggi tetapi baru ada sedikit bukti langsung penggunaan narkoba. Meski begitu, masih diperlukan penelitian tambahan untuk memahami sepenuhnya pentingnya zat-zat psikoaktif di Andes kuno, menurut para peneliti.