• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Sri Mulyani: Nasib Ekonomi RI di Ujung Tanduk AS?

img

Newsmenit.com Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Dalam Waktu Ini saya akan mengulas fakta-fakta seputar Economy, News, Indonesia, Dunia. Artikel Dengan Fokus Pada Economy, News, Indonesia, Dunia Sri Mulyani Nasib Ekonomi RI di Ujung Tanduk AS Ikuti selalu pembahasannya sampai bagian akhir.

    Table of Contents

Pada tanggal 3 Juli 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kekhawatiran mengenai potensi dampak tarif perdagangan terhadap kinerja ekspor Indonesia. Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, beliau menekankan bahwa ekspor memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 4,7%-5% pada tahun 2025, ekspor Indonesia harus tumbuh antara 5,4% hingga 6,4%. Selanjutnya, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,2%-5,8% pada tahun 2026, pertumbuhan ekspor harus ditingkatkan menjadi 6,5%-6,8%.

Menanggapi isu tarif resiprokal sebesar 32% yang dikenakan pada Indonesia, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah telah memberikan penawaran kedua kepada Amerika Serikat sebagai bagian dari negosiasi yang sedang berlangsung. Beliau berharap agar tarif tersebut dapat dihilangkan sepenuhnya, meskipun mengakui bahwa AS memiliki kebijakan tersendiri.

Sri Mulyani menambahkan bahwa kinerja ekspor Indonesia selama ini cukup baik, berada di kisaran 6-6,5%. Namun, ia mengingatkan bahwa penerapan tarif oleh Presiden Trump, dengan batas waktu terakhir pada 9 Juli, dapat memberikan dampak signifikan. Pemerintah Indonesia terus berupaya agar tarif resiprokal tidak dikenakan, mengingat dampaknya terhadap daya saing ekspor nasional.

Situasi ini menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat Vietnam telah mencapai kesepakatan terkait tarif, sementara Jepang menghadapi tarif yang lebih tinggi. Hasil negosiasi antara Indonesia dan AS masih dinantikan, dengan harapan dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Sekian penjelasan detail tentang sri mulyani nasib ekonomi ri di ujung tanduk as yang saya tuangkan dalam economy, news, indonesia, dunia Jangan ragu untuk mendalami topik ini lebih lanjut tetap optimis menghadapi rintangan dan jaga kesehatan lingkungan. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. Sampai jumpa lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.