• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Subsidi Upah: Kurang Nendang, Daya Beli Tak Terangkat?

img

Newsmenit.com Bismillahirrahmanirrahim salam sejahtera untuk kalian semua. Disini saya akan mengupas tuntas isu seputar News, Indonesia. Artikel Ini Mengeksplorasi News, Indonesia Subsidi Upah Kurang Nendang Daya Beli Tak Terangkat Pastikan Anda menyimak sampai kalimat penutup.

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI memberikan catatan penting terkait rencana penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada periode Juni-Juli 2025. Menurut mereka, nominal BSU yang tidak disesuaikan berpotensi kurang efektif dalam menjaga daya beli masyarakat.

LPEM FEB UI menyoroti bahwa tanpa adanya mekanisme penyesuaian otomatis atau indeksasi terhadap inflasi maupun upah minimum, dampak BSU dalam melindungi daya beli penerima akan semakin berkurang seiring waktu. Hal ini diungkapkan dalam Labor Market Brief edisi Juni 2025 yang berjudul Bantuan Subsidi Upah (BSU) Setelah Lima Tahun.

Dalam laporan tersebut, LPEM FEB UI menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor inflasi dan pertumbuhan upah dalam menentukan besaran BSU. Jika nominal BSU tetap sama dari tahun ke tahun, sementara harga barang dan jasa terus meningkat, maka nilai riil bantuan tersebut akan menurun. Akibatnya, kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka juga akan terpengaruh.

Lebih lanjut, LPEM FEB UI menyarankan agar pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program BSU. Evaluasi ini perlu mencakup analisis dampak BSU terhadap daya beli masyarakat, efektivitas mekanisme penyaluran, dan potensi perbaikan yang dapat dilakukan di masa mendatang. Dengan demikian, BSU dapat menjadi instrumen yang lebih efektif dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.

Pentingnya Indeksasi BSU:

FaktorAlasan Indeksasi
InflasiMenjaga nilai riil BSU agar tidak tergerus oleh kenaikan harga.
Upah MinimumMemastikan BSU tetap relevan dengan tingkat pendapatan masyarakat.

Dengan mempertimbangkan rekomendasi dari LPEM FEB UI, diharapkan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas program BSU dan memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.

Itulah penjelasan rinci seputar subsidi upah kurang nendang daya beli tak terangkat yang saya bagikan dalam news, indonesia Semoga artikel ini menjadi langkah awal untuk belajar lebih lanjut tetap produktif dan rawat diri dengan baik. Sebarkan manfaat ini kepada orang-orang di sekitarmu. semoga konten lainnya juga menarik. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.