Syuting Drakor Animasi Populer, Magnet Wisata Baru Turis.

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga semua berjalan lancar. Di Sini saya akan mengulas berbagai hal menarik tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Konten Yang Terinspirasi Oleh Travel, Indonesia, Trens, Dunia Syuting Drakor Animasi Populer Magnet Wisata Baru Turis Dapatkan gambaran lengkap dengan membaca sampai habis.

Demam serial drama Korea terus menjangkau berbagai aspek kehidupan, bahkan hingga memicu gelombang baru dalam industri pariwisata. Menurut ulasan BBC, kesuksesan serial drama Korea terletak pada kemampuannya mengintegrasikan elemen kehidupan sehari-hari masyarakat Korea, seperti tradisi kuliner, pengobatan tradisional, dan budaya pemandian umum.

Popularitas serial KPop Demon Hunters, misalnya, telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam penjualan layanan pemandian tradisional. Serial yang berlatar di Seoul ini menampilkan lokasi-lokasi ikonik seperti Menara Seoul N, Desa Hanok Bukchon, dan Myeong-dong, yang disajikan secara visual yang memukau. Merchandise bertema serial, seperti lencana dan mug dengan desain burung murai dan harimau yang mengenakan topi tradisional Korea, juga laris manis.

Taman Naksan, Museum Nasional Korea, dan kawasan Myeong-dong kini menjadi tujuan wisata populer bagi penggemar KPop Demon Hunters. Serial ini mengisahkan tentang grup idola K-pop bernama HUNTR/X yang secara diam-diam berperan sebagai pemburu iblis. Adegan aksi difilmkan di tempat-tempat terkenal seperti Jembatan Cheongdam dan dinding digital Coex.

Museum Nasional Korea juga mengalami lonjakan pengunjung, dengan lebih dari 700 ribu orang tercatat mengunjungi museum tersebut pada bulan Juli, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Platform Creatrip melaporkan bahwa penjualan paket pemandian umum meningkat hingga 84% setelah penayangan perdana KPop Demon Hunters.

Serial Low Life produksi Disney+, yang berlatar tahun 1970-an, menampilkan kisah para gangster dan pencarian harta karun porselen di lepas Pantai Shinan, Jeolla Selatan. Adegan kejar-kejaran dalam drama ini membawa penonton ke Desa Budaya Seosan-dong, yang berada di kaki Gunung Yudal. Di wilayah Shinan, ladang garam Jeungdo, gudang penyimpanan, dan Dermaga Jeonjangpo di Pulau Imja juga mendapat sorotan.

Drama Law and the City dari tvN, meskipun mengisahkan kehidupan para pengacara di Distrik Seocho, Seoul Selatan, justru banyak menampilkan latar Hong Kong sebagai bagian dari alur cerita. Pertemuan perdana para tokoh utama terjadi di Hong Kong dan berkembang menjadi kisah romantis yang berlatarkan trem ikonik, bus wisata beratap terbuka, serta tempat-tempat populer seperti Taman Victoria, Yau Ma Tei, dan Distrik Budaya Kowloon Barat.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana serial drama Korea tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada industri pariwisata, mendorong orang untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang ditampilkan dalam drama tersebut. Pada tanggal 19 Agustus 2025, Korea JoongAng Daily melaporkan bahwa efek dari serial drama Korea sangat terasa dalam peningkatan kunjungan wisatawan.