Tangis SAR Agam: Jurang Rinjani Renggut Nyawa Juliana.

Newsmenit.com Hai selamat membaca informasi terbaru. Di Titik Ini mari kita kupas tuntas sejarah Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Konten Yang Mendalami Travel, Indonesia, Trens, Dunia Tangis SAR Agam Jurang Rinjani Renggut Nyawa Juliana Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.
Table of Contents
Pada tanggal 25 Juni 2025, dunia maya dihebohkan dengan video seorang anggota tim SAR gabungan, Abdul Haris Agam, yang menyampaikan permohonan maaf mendalam kepada keluarga Juliana Marins, seorang turis asal Brasil. Juliana, sayangnya, ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang Gunung Rinjani.
Video tersebut memperlihatkan Agam berkomunikasi dengan keluarga Juliana melalui siaran langsung Instagram. Dengan nada lirih, Agam mengungkapkan penyesalannya karena tidak dapat mengevakuasi Juliana dalam keadaan selamat. Ia menjelaskan bahwa medan yang ekstrem dan curam di Gunung Rinjani menjadi tantangan besar dalam proses penyelamatan.
Respon dari keluarga Juliana sangat mengharukan. Seorang wanita, yang diduga sebagai anggota keluarga, terlihat menangis dan mengusap air mata saat mendengar permintaan maaf Agam. Video ini kemudian viral di media sosial, dengan ratusan ribu tayangan dan dibagikan ulang oleh banyak pengguna.
Insiden tragis ini terjadi ketika Juliana mendaki Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025. Ia terperosok ke jurang yang sangat dalam. Tim SAR gabungan menghadapi kesulitan besar dalam mencapai lokasi Juliana karena cuaca buruk dan kabut tebal. Setelah beberapa hari pencarian, Juliana akhirnya ditemukan pada Selasa, 24 Juni 2025, di kedalaman 600 meter dari titik awal terjatuh.
Menurut laporan, keluarga Juliana telah meminta dilakukan autopsi untuk mengetahui secara pasti waktu kematiannya. Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya pendakian gunung, terutama dengan medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak terduga. Sosok Abdul Haris Agam, dengan kerendahan hatinya, menjadi simbol dedikasi dan profesionalisme tim SAR dalam menghadapi situasi yang sulit.
Minta maaf karena tidak bisa membawa Juliana pulang dengan selamat, karena kondisi medan yang berat dan terlalu jauh ke bawah, ucap Agam dalam video yang beredar.
Kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi di Gunung Rinjani, yang dikenal dengan keindahan alamnya namun juga menyimpan risiko yang besar bagi para pendaki.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan tangis sar agam jurang rinjani renggut nyawa juliana dalam travel, indonesia, trens, dunia ini sampai akhir Terima kasih telah membaca hingga bagian akhir optimis terus dan rawat dirimu baik-baik. Mari kita sebar kebaikan dengan berbagi ini. semoga Anda menikmati artikel lainnya di bawah ini.
✦ Tanya AI