Tembok Raksasa Ambrukkan Dolar, Trump Gigit Jari!

Newsmenit.com Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Pada Kesempatan Ini saya ingin membedah Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari publik. Artikel Yang Menjelaskan Technology, News, Indonesia, Dunia Tembok Raksasa Ambrukkan Dolar Trump Gigit Jari Baca sampai selesai untuk pemahaman komprehensif.

1.1. Berikut adalah tabel yang merangkum poin-poin penting:

Pada tanggal 13 Agustus 2025, CNBC Internasional melaporkan bahwa pemerintah China memberlakukan larangan penggunaan chip Nvidia dan AMD untuk keperluan pemerintah dan keamanan nasional. Langkah ini dipicu oleh pembatasan ekspor chip yang sebelumnya diberlakukan oleh Amerika Serikat.

Sebagai balasan, otoritas China meminta perusahaan-perusahaan lokal untuk menghindari penggunaan chip buatan Nvidia, menyusul perubahan kebijakan oleh pemerintahan Trump yang mencabut larangan sebelumnya. Gedung Putih mengklaim bahwa Nvidia dan AMD telah setuju untuk menyumbangkan 15% pendapatan mereka dari China kepada pemerintah AS.

Kewajiban lisensi ekspor yang diterapkan oleh AS pada awal tahun ini menjadi pemicu utama ketegangan ini. Sebuah akun media sosial yang terkait dengan pemerintah China bahkan menuding chip H20 buatan Nvidia tidak aman.

Meskipun Nvidia dan AMD menyatakan niat untuk melanjutkan pengiriman ke China bulan lalu, aksi balas dendam ini berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi kedua perusahaan. Kehilangan pasar China dapat berdampak signifikan pada pendapatan dan pertumbuhan mereka.

Implikasi dari larangan ini sangat luas, tidak hanya bagi Nvidia dan AMD, tetapi juga bagi industri teknologi global. Perang dagang antara AS dan China terus memanas, dan perusahaan teknologi menjadi salah satu korban utama.

Berikut adalah tabel yang merangkum poin-poin penting:

Pihak	Aksi	Dampak
China	Larangan penggunaan chip Nvidia dan AMD	Potensi kerugian besar bagi Nvidia dan AMD
AS	Kewajiban lisensi ekspor	Memicu balasan dari China
Nvidia & AMD	Melanjutkan pengiriman ke China	Berisiko kehilangan pasar