• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Terpencil: Mengudara di Daerah, Mimpi yang Terjal.

img

Newsmenit.com Bismillah semoga semua urusan lancar. Pada Kesempatan Ini aku mau menjelaskan Economy, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari orang. Panduan Seputar Economy, News, Indonesia, Dunia Terpencil Mengudara di Daerah Mimpi yang Terjal Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan penerbangan di berbagai wilayah Indonesia. Keterbatasan jumlah pesawat menjadi faktor utama yang menghambat penambahan rute dan frekuensi penerbangan.

Sekretaris Jenderal Kemenhub, Antoni Arif Priadi, menjelaskan bahwa permintaan slot penerbangan dari pemerintah daerah sangat tinggi, namun sulit dipenuhi karena jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia jauh berkurang. Hal ini menyebabkan munculnya penerbangan pada jam-jam larut malam.

“Frekuensi dan penggunaan pesawat yang ada saat ini yang kami optimalkan,” ujar Antoni dalam acara detikcom Regional Summit Jawa Barat, Senin, 19 Mei 2025. Ia mencontohkan, pengadaan suku cadang seperti baling-baling pesawat ATR bisa memakan waktu hingga satu tahun akibat gangguan rantai pasok yang dipicu oleh konflik Ukraina-Rusia.

Antoni menambahkan, sebelum pandemi COVID-19, Indonesia memiliki sekitar 800 pesawat. Namun, jumlah tersebut menyusut menjadi sekitar 350 setelah pandemi. Keterbatasan ini memaksa Kemenhub untuk memaksimalkan frekuensi penerbangan yang ada, sehingga beberapa rute, terutama ke wilayah timur, dilayani pada tengah malam.

Selain jumlah pesawat yang terbatas, masalah lain adalah ketersediaan suku cadang. Proses penggantian suku cadang yang lambat menyebabkan pesawat tidak dapat beroperasi secara optimal. “Apalagi saat perang Ukraina dan Rusia, spare part baling-baling pesawat ATR bisa memakan waktu hingga setahun untuk sampai,” jelas Antoni.

Untuk mengatasi masalah konektivitas antar pulau-pulau kecil, Kemenhub berencana mengembangkan aerodrome atau bandara perairan umum sebagai terminal penumpang. Program ini akan dijalankan melalui kemitraan dengan pihak swasta dan tidak menggunakan dana APBN. Gubernur Sulawesi Selatan telah mencanangkan penggunaan seaplane sebagai solusi transportasi di wilayahnya yang memiliki banyak pulau kecil.

Ringkasan Masalah Penerbangan Indonesia:

Masalah Penyebab Solusi
Keterbatasan Penerbangan Jumlah pesawat sedikit, suku cadang sulit didapat Optimalkan frekuensi, bangun aerodrome

Itulah informasi komprehensif seputar terpencil mengudara di daerah mimpi yang terjal yang saya sajikan dalam economy, news, indonesia, dunia Silakan telusuri sumber-sumber terpercaya lainnya tetap produktif dan rawat diri dengan baik. Silakan bagikan kepada orang-orang terdekat. silakan lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.