Thailand Galau: Turis China Merosot, Pariwisata Terguncang?

Newsmenit.com Semoga kebahagiaan menghampirimu setiap saat. Di Sesi Ini saya akan mengupas informasi menarik tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Diskusi Seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia Thailand Galau Turis China Merosot Pariwisata Terguncang Jangan berhenti di tengah jalan
- 1.1. 23 April 2025
Table of Contents
Industri pariwisata Thailand sedang menghadapi tantangan signifikan akibat penurunan jumlah wisatawan Tiongkok. Sisdivachr Cheewarattanaporn, seorang penasihat senior di Asosiasi Agen Perjalanan Thailand, menggambarkan situasi ini sebagai krisis terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Penurunan ini sebagian disebabkan oleh kebijakan Tiongkok yang memprioritaskan pariwisata domestik, didorong oleh ketegangan ekonomi dengan Amerika Serikat. Beijing berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur dan atraksi wisata di seluruh negeri untuk menarik warganya agar berlibur di dalam negeri.
Meskipun ada upaya untuk meningkatkan kedatangan wisatawan, proyeksi untuk tahun ini menunjukkan penurunan yang signifikan. Diharapkan hanya 4,2 juta hingga 5,5 juta wisatawan Tiongkok yang akan mengunjungi Thailand, jauh di bawah target pemerintah sebesar 7 juta dan angka 6,7 juta pada tahun sebelumnya.
Mantan gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), Yuthasak Supasorn, menekankan perlunya strategi manajemen reputasi yang kuat untuk mengatasi masalah ini. Upaya ini harus fokus pada peningkatan kepercayaan dan daya tarik Thailand sebagai tujuan wisata.
TAT sedang mengambil langkah-langkah proaktif, termasuk mengundang ratusan agen perjalanan dan pemimpin opini dari berbagai provinsi di Tiongkok untuk meningkatkan kunjungan kelompok wisata. Selain itu, kebijakan transit bebas visa selama 240 jam di Tiongkok telah membantu memaksimalkan pasar internasional.
Menurut data Kementerian Pariwisata dan Olahraga hingga 20 April 2025, Tiongkok masih menjadi sumber wisatawan terbesar dengan 1,5 juta kedatangan, diikuti oleh Malaysia (1,4 juta) dan Rusia (835.385).
Penurunan tajam sebelumnya terjadi pada tahun 2018 setelah insiden perahu yang tragis di Phuket. Pada tahun 2019, sebelum pandemi, Thailand mencatat rekor 40 juta kedatangan wisatawan asing, termasuk 11 juta dari Tiongkok.
Seorang eksekutif industri yang tidak ingin disebutkan namanya menggambarkan tren saat ini sebagai krisis pariwisata yang serius. Selama festival Songkran, kedatangan wisatawan Tiongkok sempat meningkat menjadi 16.000 per hari, namun kemudian menurun drastis.
Yuthasak Supasorn menekankan pentingnya kemitraan dengan maskapai penerbangan, perusahaan tur, dan agen perjalanan daring, serta hubungan yang kuat dengan kedutaan besar dan lembaga budaya untuk membangun kembali kepercayaan di kalangan wisatawan. Kampanye terpadu untuk menyoroti produk-produk unik Thailand juga diperlukan untuk meningkatkan daya tarik negara sebagai tujuan wisata.
Pada tanggal 23 April 2025, Bangkok Post melaporkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok mencapai titik terendah, hanya 5.833 wisatawan.
Keselamatan perjalanan menjadi perhatian utama, dan pemerintah perlu segera mengambil tindakan untuk meningkatkan manajemen reputasi dan memastikan pengalaman yang aman dan menyenangkan bagi semua pengunjung.
Begitulah thailand galau turis china merosot pariwisata terguncang yang telah saya uraikan secara menyeluruh dalam travel, indonesia, trens, dunia Terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah Anda berikan, tetap optimis menghadapi rintangan dan jaga kesehatan lingkungan. Jika kamu suka jangan ragu untuk membaca artikel lainnya di bawah ini.
✦ Tanya AI