Tiongkok Lepas Dolar AS, Ratusan Triliun Melayang!

Newsmenit.com Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Detik Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Artikel Dengan Tema Business, News, Indonesia, Dunia Tiongkok Lepas Dolar AS Ratusan Triliun Melayang Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

Pada Mei 2024, China menunjukkan langkah signifikan dalam pengelolaan cadangan devisanya, sebuah strategi yang menarik perhatian para analis ekonomi global. Adam Kobeissi, seorang analis makro global terkemuka, menyoroti tindakan ini sebagai bentuk diversifikasi ekstrem, yang mencerminkan upaya Beijing untuk mengurangi risiko geopolitik dan ketergantungan pada dolar AS dalam sistem keuangan global.

Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, China secara konsisten mengurangi kepemilikan surat utang pemerintah Amerika Serikat sambil secara agresif meningkatkan cadangan emasnya. Tren ini bukan sekadar strategi keuangan nasional, tetapi juga sinyal kuat tentang pergeseran dalam sistem moneter global dari dominasi dolar menuju diversifikasi yang lebih luas.

Hingga Mei 2024, total kepemilikan surat utang AS oleh China telah menyusut menjadi US$757 miliar, level terendah sejak 2009. Penurunan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi eksposur terhadap dolar AS dan menyeimbangkan struktur cadangan devisa nasional.

Bagi Amerika Serikat, langkah China ini merupakan kerugian yang signifikan, karena kehilangan salah satu investor terbesarnya. Proporsi kepemilikan surat utang AS dalam total cadangan devisa China juga turun menjadi sekitar 22%, level terendah dalam 15 tahun terakhir.

China terus menambah cadangan emasnya selama tujuh bulan berturut-turut hingga Mei 2024. Data dari World Gold Council menunjukkan bahwa China telah menambah 14,9 juta ton emas pada tahun ini, sehingga total cadangan emas China mencapai 2.292 ton.

Langkah China untuk mengurangi kepemilikan dolar dan meningkatkan cadangan emas merupakan bagian dari transformasi besar dalam sistem keuangan global. Dunia bergerak menuju era baru di mana ketergantungan terhadap dolar mulai digantikan oleh diversifikasi aset yang lebih luas, termasuk emas.

Bagi Indonesia, memahami dinamika ini sangat penting untuk menjaga stabilitas eksternal dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Diversifikasi cadangan devisa dan eksplorasi instrumen keuangan alternatif dapat menjadi strategi penting untuk menghadapi perubahan lanskap keuangan global.

Perkembangan ini menandai era baru dalam keuangan global, di mana diversifikasi dan kemandirian ekonomi menjadi kunci utama.