• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tiongkok Menggila, Amerika Gentar: Dominasi Global Terancam Sirna?

img

Newsmenit.com Semoga semua mimpi indah terwujud. Di Momen Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Technology, News, Indonesia, Dunia. Panduan Artikel Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Tiongkok Menggila Amerika Gentar Dominasi Global Terancam Sirna Jangan berhenti di tengah lanjutkan membaca sampai habis.

Pada tanggal 2 Mei 2025, raksasa teknologi Nvidia menghadapi tekanan yang meningkat dari pemerintah AS terkait ekspor chip AI ke China. Kebijakan pengetatan baru ini, yang diumumkan oleh pemerintahan Donald Trump, telah menyebabkan saham Nvidia anjlok sebesar 19,30% sepanjang tahun 2025.

CEO Nvidia, Jensen Huang, dilaporkan telah menyampaikan kekhawatirannya kepada Komite Luar Negeri AS mengenai perkembangan pesat kapabilitas AI Huawei. Pertemuan tersebut juga membahas pentingnya strategi AI sebagai infrastruktur nasional.

Pembatasan ekspor chip Nvidia ke China membuka peluang besar bagi Huawei untuk mengembangkan chip pengganti. Sumber di Kongres AS mengungkapkan bahwa Huang khawatir model AI China, seperti R1 DeepSeek, yang dilatih dengan chip Huawei dapat meningkatkan permintaan global terhadap chip Huawei.

Chip Nvidia, yang menjadi tulang punggung pengembangan chatbot, image generator, dan sistem AI lainnya, telah menjadi target pembatasan ekspor AS sejak masa jabatan pertama Trump. Pemerintah AS juga telah mengetatkan ekspor chip canggih ke China di era pemerintahan Joe Biden.

Huawei merespons pemblokiran ini dengan menyiapkan pengapalan massal chip yang dirancang untuk bersaing dengan chip Nvidia. Perang dagang melalui tarif resiprokal AS ke China sebesar 145% juga dinilai berdampak pada bisnis Nvidia.

Selain itu, pertemuan tersebut membahas kebutuhan investasi manufaktur di AS. Pemesanan chip Nvidia dari China sangat tinggi karena maraknya model AI berbiaya rendah seperti DeepSeek.

Jika Nvidia kehilangan posisinya di China, kinerja perusahaan dapat tertekan. Sebaliknya, jika perusahaan China termotivasi untuk mengembangkan chip dan teknologi canggih secara mandiri, dominasi AS dapat tergerus.

Implikasi Potensial:

  • Penurunan pendapatan Nvidia.
  • Peningkatan pangsa pasar Huawei di pasar chip AI.
  • Percepatan pengembangan teknologi AI di China.
  • Pergeseran kekuatan global dalam industri teknologi.

Masa depan industri chip AI global akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ini. Persaingan antara Nvidia dan Huawei, serta kebijakan pemerintah AS, akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah industri ini.

Demikian penjelasan menyeluruh tentang tiongkok menggila amerika gentar dominasi global terancam sirna dalam technology, news, indonesia, dunia yang saya berikan Saya berharap tulisan ini membuka wawasan baru ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. Jika kamu peduli jangan lewatkan artikel lain yang bermanfaat di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.