Tiongkok Unjuk Gigi: Senjata Baru, Dominasi Global Menanti?

Newsmenit.com Selamat datang di blog saya yang penuh informasi terkini. Di Situs Ini mari kita teliti Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak dibicarakan orang. Ringkasan Artikel Mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia Tiongkok Unjuk Gigi Senjata Baru Dominasi Global Menanti simak terus penjelasannya hingga tuntas.
- 1.1. China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC)
Table of Contents
Pada tanggal 14 Mei 2025, China meluncurkan 12 satelit sebagai bagian dari proyek ambisius untuk membangun jaringan komputasi luar angkasa. Peluncuran ini, yang menggunakan roket Long March 2D dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan, menandai langkah signifikan dalam persaingan teknologi antara China dan Amerika Serikat.
Menurut China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), misi ini berhasil menempatkan satelit-satelit tersebut ke orbit yang telah ditentukan. Tujuan utama dari konstelasi ini adalah untuk menciptakan jaringan komputasi masa depan yang dapat memenuhi kebutuhan komputasi real-time di luar angkasa.
Proyek ini dikembangkan oleh Guoxing Aerospace Corporation, dengan satelit yang dirancang untuk saling terhubung menggunakan teknologi laser. Berbeda dengan sistem satelit konvensional yang mengirimkan data kembali ke Bumi, konstelasi ini akan memproses data langsung di orbit, mengurangi ketergantungan pada infrastruktur di Bumi.
Langkah ini dipandang sebagai upaya China untuk mengungguli Amerika Serikat dalam teknologi luar angkasa, kecerdasan buatan, dan komputasi berkecepatan tinggi. Ambisi ini telah memicu kekhawatiran di Amerika Serikat, yang melihatnya sebagai tantangan serius dalam persaingan global.
Menurut ST Daily, China berencana untuk membangun jaringan yang terdiri dari 2.800 satelit. Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan dari Harvard University, menyoroti keuntungan efisiensi energi dari pendekatan ini, karena pusat data orbital dapat menggunakan tenaga surya dan membuang panas ke luar angkasa.
Meskipun jumlah satelit China masih relatif kecil dibandingkan dengan Starlink milik Elon Musk, yang memiliki lebih dari 6.750 satelit aktif per akhir Februari 2025, China menekankan bahwa tujuan mereka bukan hanya membangun jaringan komunikasi, tetapi sistem komputasi orbit berbasis AI yang lebih kompleks.
Selain manfaat efisiensi energi, sistem ini juga diperkirakan akan memiliki manfaat strategis militer. Seorang jenderal tinggi AS telah memperingatkan tentang meningkatnya pengaruh China di luar angkasa. Laporan terbaru juga menyebutkan bahwa satelit militer AS sempat terpantau mengintai satelit-satelit China.
Peluncuran ini menandai era baru dalam pemanfaatan satelit, di mana satelit tidak hanya digunakan untuk komunikasi dan penginderaan, tetapi juga untuk memproses data secara mandiri. Perkembangan ini akan terus dipantau oleh pelaku industri dan kalangan militer di kedua negara.
Itulah pembahasan mengenai tiongkok unjuk gigi senjata baru dominasi global menanti yang sudah saya paparkan dalam technology, news, indonesia, dunia Terima kasih atas perhatian Anda selama membaca pertahankan motivasi dan pola hidup sehat. bagikan kepada teman-temanmu. lihat artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI