Tokoh Dunia Kepincut Guling: Cinta Tak Terduga di Indonesia!

Newsmenit.com Semoga kamu tetap berbahagia ya, Pada Hari Ini saya ingin berbagi tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang bermanfaat. Konten Yang Berjudul Lifestyle, News, Indonesia, Trends Tokoh Dunia Kepincut Guling Cinta Tak Terduga di Indonesia Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

1.1. Charlie Chaplin

Pada bulan Maret-April 1932, Charlie Chaplin, sang legenda komedi, melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia. Ini adalah lawatan pertamanya ke belahan dunia Timur, khususnya ke wilayah jajahan Hindia Belanda. Kedatangannya disambut antusias oleh para penggemarnya.

Dalam catatan perjalanannya, A Comedian Sees the World (1933), Chaplin menceritakan perjalanannya selama enam jam menuju Garut. Setibanya di Bandung, ia disambut meriah oleh penggemar yang telah lama menantinya. Ia menginap di Hotel Preanger, tiba saat malam telah larut.

Di Garut, Chaplin menjelajahi berbagai tempat wisata populer, termasuk Kawah Papandayan, Situ Cangkuang, dan Situ Bagendit. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan ke Surabaya dan Bali.

Pengalaman unik Chaplin di Indonesia termasuk perkenalannya dengan guling dan kelambu. Sebelumnya, ia hanya mendengar cerita tentang guling dan menganggapnya sebagai lelucon. Namun, setelah mencobanya sendiri, ia merasa seperti bayi yang baru lahir. Kelambu, yang digunakan untuk melindungi dari gigitan nyamuk tropis, juga menjadi pengalaman baru baginya.

Chaplin juga terkesan dengan keramahan dan antusiasme warga Indonesia. Di Yogyakarta, ia bahkan sampai kelelahan karena banyaknya penggemar yang ingin bertemu dengannya. Ia sempat mengasingkan diri untuk beristirahat. Chaplin mengamati bahwa penduduk koloni Belanda memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan penduduk koloni Inggris, dengan kesan bahwa mereka dibimbing namun tetap diberi ruang untuk berkembang.

Sebelum meninggalkan Indonesia, Chaplin berjanji kepada para penggemarnya bahwa ia akan kembali, berharap mereka tidak kecewa. Kunjungan Chaplin ke Indonesia 93 tahun lalu meninggalkan kesan mendalam baginya dan menjadi catatan penting dalam sejarah perjalanannya.