Tragedi Teluk Suez: Tongkang Karam, Empat Nyawa Melayang.

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Saat Ini aku mau menjelaskan apa itu News, Indonesia secara mendalam. Informasi Terkait News, Indonesia Tragedi Teluk Suez Tongkang Karam Empat Nyawa Melayang Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

Kabar duka datang dari Teluk Suez, Mesir, di mana sebuah kapal tongkang bernama Adam Marine 12 dilaporkan tenggelam pada Selasa malam, 2 Juli 2025. Insiden tragis ini mengakibatkan empat orang kehilangan nyawa dan sedikitnya 22 lainnya mengalami luka-luka.

Pemerintah Mesir secara resmi mengonfirmasi kejadian ini pada Rabu, 3 Juli 2025. Hingga saat ini, penyebab pasti tenggelamnya kapal masih dalam proses investigasi mendalam. Kementerian Perminyakan Mesir, melalui pernyataan di Facebook, mengungkapkan bahwa mereka menerima laporan mengenai kecelakaan tersebut dari Offshore Shukheir Oil Company (Osoco).

Kementerian Kesehatan Mesir menginformasikan bahwa keempat korban meninggal dunia telah dievakuasi ke rumah sakit di Hurghada, sebuah kota yang terletak di pesisir Laut Merah. Selain itu, 22 korban luka juga telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan. Sebagian dari mereka dilaporkan berada dalam kondisi stabil.

Proses evakuasi korban dilakukan dengan cepat dan efisien. Empat orang di antaranya diangkut menggunakan helikopter, sementara 18 lainnya dibawa menggunakan ambulans. Lokasi tenggelamnya kapal berada di wilayah Gebel El-Zeit, sebuah kawasan industri lepas pantai yang berjarak sekitar 300 kilometer di selatan Terusan Suez.

Pemerintah Mesir, bersama dengan otoritas kelautan dan Osoco, tengah berupaya keras untuk mengungkap detail lengkap dari kejadian ini. Belum ada penjelasan teknis yang diberikan mengenai penyebab pasti insiden yang menimpa Adam Marine 12.

Teluk Suez merupakan jalur laut yang sangat strategis, berdekatan dengan Terusan Suez, salah satu urat nadi perdagangan dunia yang menghubungkan Eropa dan Asia. Sebelum terjadinya serangkaian gangguan di Laut Merah sejak akhir 2023, termasuk serangan milisi Houthi terhadap kapal-kapal dagang, Terusan Suez menyumbang sekitar 10% dari total perdagangan maritim global. Insiden ini tentu menjadi perhatian serius bagi dunia pelayaran internasional.