Tragedi Titan Terungkap: Kelalaian Berujung Maut di Samudra.

Newsmenit.com Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Sekarang mari kita telaah Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang banyak diperbincangkan. Informasi Terkait Travel, Indonesia, Trens, Dunia Tragedi Titan Terungkap Kelalaian Berujung Maut di Samudra Dapatkan gambaran lengkap dengan membaca sampai habis.

1.1. Kesimpulan:

Chloe Nargeolet, putri dari mendiang Paul-Henri Nargeolet, seorang ahli kelautan Prancis yang menjadi korban tragedi kapal selam Titan, menyambut baik hasil investigasi terkait insiden tersebut. Investigasi yang dipimpin oleh Jason Neubauer, Ketua Dewan Investigasi Kelautan dari Penjaga Pantai AS, menyimpulkan bahwa kecelakaan tersebut sebenarnya dapat dicegah.

Laporan investigasi yang dirilis pada hari Selasa, 5 Agustus 2025, menyoroti adanya kelemahan fatal dalam budaya keselamatan dan operasional di OceanGate, perusahaan pemilik kapal selam Titan. Laporan setebal 300 halaman tersebut mengungkapkan bahwa OceanGate telah memanfaatkan taktik intimidasi, memanfaatkan celah regulasi dengan dalih operasi ilmiah, dan mengandalkan reputasi perusahaan untuk menghindari pengawasan yang memadai selama bertahun-tahun.

Dewan Investigasi menemukan bahwa data dari sistem pemantauan waktu nyata Titan seharusnya dianalisis secara seksama dan ditindaklanjuti selama ekspedisi berlangsung. Neubauer menyatakan bahwa pengawasan yang lebih ketat dan opsi yang jelas bagi operator yang menjelajahi konsep-konsep baru di luar kerangka regulasi yang ada sangatlah penting.

Faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut, menurut Dewan, adalah proses desain, sertifikasi, pemeliharaan, dan inspeksi Titan yang tidak memadai. Dewan juga menyoroti budaya kerja yang toksik di OceanGate, lemahnya kerangka regulasi untuk kapal selam dan kapal baru sejenis, serta tidak efektifnya mekanisme pelaporan pelanggaran.

Menurut laporan tersebut, kontak dengan kapal induk terputus hanya beberapa menit setelah peluncuran. Chloe Nargeolet menyatakan bahwa bos OceanGate tidak menjalankan tugasnya dengan baik, dan ayahnya mungkin tidak menyadari sepenuhnya risiko yang ada.

Investigasi juga mengungkap bahwa OceanGate gagal menyelidiki dan menangani anomali lambung kapal yang diketahui setelah ekspedisi Titanic tahun 2022. Selain itu, perusahaan dikritik karena gagal menyimpan Titan dengan benar sebelum ekspedisi Titanic tahun 2023.

Laporan tersebut menyoroti tidak adanya investigasi yang tepat waktu dari Badan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) terhadap pengaduan whistleblower OceanGate pada tahun 2018, ditambah dengan kurangnya kerja sama pemerintah. Dewan Investigasi menyebut hal ini sebagai kesempatan yang terlewatkan, dan menambahkan bahwa intervensi dini mungkin telah mendorong OceanGate untuk mematuhi regulasi atau membatalkan rencana mereka.

Kesimpulan: Kecelakaan kapal selam Titan yang tragis, yang menewaskan seluruh penumpangnya, seharusnya bisa dihindari. Investigasi mengungkap serangkaian kegagalan dan kelalaian yang berkontribusi terhadap bencana tersebut, menyoroti perlunya pengawasan yang lebih ketat dan budaya keselamatan yang lebih kuat dalam industri eksplorasi laut dalam.