Trump Berbalik Arah: China dan Tarif, Banyak Kesepakatan!

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga kita selalu bersyukur. Di Kutipan Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang News, Indonesia. Pembahasan Mengenai News, Indonesia Trump Berbalik Arah China dan Tarif Banyak Kesepakatan Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.

1.1. Latar Belakang Konflik:
2.1. Implikasi Global:

Jenewa, Swiss – Pertemuan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan China telah berlangsung di Jenewa pada tanggal 10-11 Mei 2025, di tengah meningkatnya kekhawatiran global mengenai perang dagang yang berkepanjangan. Pertemuan ini mempertemukan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, dan Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng.

Pembicaraan ini diadakan setelah berpekan-pekan ketegangan yang dipicu oleh serangkaian tarif yang diberlakukan oleh kedua negara, yang secara efektif menghentikan sebagian besar perdagangan bilateral senilai 600 miliar dolar AS per tahun. Meskipun tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan setelah pertemuan hari pertama, Presiden Trump menyatakan optimisme melalui media sosial, menyebut pembicaraan itu konstruktif dan mengindikasikan bahwa banyak hal yang dibahas, banyak yang disepakati.

Pertemuan selama delapan jam ini merupakan yang pertama secara tatap muka sejak kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu saling memberlakukan tarif yang signifikan. Lokasi pertemuan yang tepat dirahasiakan, namun diketahui bahwa delegasi China menginap di sebuah hotel mewah dengan pemandangan Danau Jenewa.

Latar Belakang Konflik: Perselisihan dagang ini berakar pada defisit perdagangan barang AS dengan China yang mencapai 295 miliar dolar AS. Washington berupaya menekan Beijing untuk mengurangi defisit ini dan meninggalkan praktik ekonomi yang dianggap tidak adil. AS juga mendorong China untuk meningkatkan kontribusinya pada konsumsi global, yang memerlukan reformasi domestik yang sensitif secara politik.

Posisi China: Beijing menentang apa yang dianggap sebagai campur tangan eksternal dan menuntut agar AS menurunkan tarif dan memperlakukan China sebagai mitra yang setara. China juga mencari kejelasan mengenai produk apa yang diinginkan AS untuk dibeli lebih banyak oleh Beijing.

Implikasi Global: Perang dagang ini telah mengganggu rantai pasokan global, mengguncang pasar keuangan, dan memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Para analis mengamati dengan seksama hasil negosiasi ini, berharap akan adanya resolusi yang dapat menstabilkan ekonomi global.

Meskipun rincian spesifik dari kesepakatan yang dicapai belum diungkapkan, kelanjutan negosiasi pada hari Minggu menunjukkan adanya kemauan dari kedua belah pihak untuk menemukan titik temu. Dunia menunggu dengan napas tertahan untuk melihat apakah pertemuan di Jenewa ini akan menjadi titik balik dalam perselisihan dagang yang telah berlangsung lama ini.