Trump Biang Kerok: Nvidia Merana, Kejayaan Runtuh Seketika!

Newsmenit.com Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Pada Kesempatan Ini saya ingin membedah Technology, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari publik. Artikel Ini Membahas Technology, News, Indonesia, Dunia Trump Biang Kerok Nvidia Merana Kejayaan Runtuh Seketika Ikuti selalu pembahasannya sampai bagian akhir.

Rabu, 28 Mei 2025 - Nvidia, perusahaan teknologi yang didirikan oleh Jensen Huang, dijadwalkan untuk mengumumkan laporan kinerja kuartal pertama (Q1) mereka. Analis pasar menyoroti potensi tantangan yang dihadapi perusahaan, terutama terkait dengan pembatasan ekspor ke China.

Menurut data LSEG, pendapatan Nvidia pada Q1 diperkirakan melonjak signifikan, mencapai US$43,28 miliar, atau naik 66,2%. Namun, di balik angka yang menjanjikan ini, terdapat kekhawatiran tentang dampak pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump sebelumnya.

Huang sebelumnya mengungkapkan bahwa pembatasan tersebut telah menyebabkan biaya tambahan sebesar US$5,5 miliar bagi perusahaan. Lebih lanjut, sumber-sumber industri mengindikasikan bahwa Nvidia berencana meluncurkan chipset AI baru untuk pasar China, yang didasarkan pada arsitektur Blackwell generasi terbaru.

Seorang analis dari Wedbush menyatakan bahwa kunci keberhasilan Nvidia di masa depan terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan penjualan secara signifikan, guna mengkompensasi potensi kerugian dari bisnis H20 atau China. Pasar China sendiri menyumbang sekitar 13% dari total pendapatan Nvidia pada tahun lalu.

Analis Susquehanna memperkirakan bahwa pembatasan AS telah berdampak pada tiga minggu terakhir kuartal April, menyebabkan Nvidia kehilangan potensi penjualan sekitar US$1 miliar. Bahkan, mereka memperkirakan potensi kerugian penjualan mencapai US$15 miliar akibat pembatasan terbaru ini.

Sebagai respons terhadap pembatasan tersebut, Nvidia berencana merancang chip yang benar-benar baru untuk China, dengan spesifikasi yang lebih rendah dari H20. Namun, analis memperkirakan bahwa pendapatan yang hilang untuk sisa tahun ini dapat mencapai US$4,5 miliar per kuartal.

Meskipun Nvidia telah mencatatkan rekor pendapatan dan kenaikan saham yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir, beberapa pihak mulai melihat tanda-tanda potensi penurunan. Pembatasan ekspor ke China diperkirakan akan mempercepat upaya China untuk mengembangkan chip sendiri, yang dapat mengurangi ketergantungan mereka pada teknologi asing.