Trump Buka Pintu: Peluang Emas Tarif Impor Nol Rupiah?

Newsmenit.com Bismillah semoga semua urusan lancar. Detik Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia. Analisis Mendalam Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Trump Buka Pintu Peluang Emas Tarif Impor Nol Rupiah Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

1.1. mineral kritis

Pada tanggal 3 Juli 2025, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sedang berupaya keras untuk mencapai tarif 0% dalam perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Upaya ini melibatkan serangkaian negosiasi yang kompleks.

Beberapa tawaran telah diajukan oleh Indonesia, termasuk pengurangan hambatan non-tarif, peningkatan impor Indonesia ke AS, dan kerjasama di sektor mineral kritis. Mari mengakui bahwa merealisasikan permintaan ini tidaklah mudah, namun fokus utama adalah menurunkan tarif resiprokal yang berlaku.

Proses negosiasi tarif antara Indonesia dan AS masih berlangsung. Meskipun pemerintah menargetkan tarif 0%, Mari Elka Pangestu pesimis bahwa penurunan hingga 10% dapat tercapai. Penawaran kedua dari Indonesia dinilai lebih menarik dibandingkan penawaran sebelumnya. Dalam negosiasi, wajar jika ada tawaran dan permintaan dari kedua belah pihak.

Salah satu penawaran utama yang diajukan Indonesia adalah penurunan tarif hingga 0%. Namun, Mari belum dapat memastikan besaran penurunan tarif yang akan disetujui oleh AS. Pemerintah berharap setidaknya tarif yang dikenakan pada Indonesia dapat turun menjadi 10%.

Sebelumnya, pada tanggal 2 Juli 2025, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga menargetkan angka 0% pada tarif resiprokal yang dikenakan oleh AS terhadap Indonesia. Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia telah memberikan penawaran kedua kepada AS sebagai kelanjutan dari pembicaraan sebelumnya.

Berikut adalah rangkuman poin-poin penting dalam negosiasi:

Poin	Deskripsi
Target Tarif	0% (target ideal), minimal penurunan hingga 10%
Tawaran Indonesia	Pengurangan hambatan non-tarif, peningkatan impor ke AS, kerjasama sektor mineral kritis
Status Negosiasi	Masih berlangsung, penawaran kedua telah diajukan