• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Trump dan Erdogan: Dolar AS Terpuruk, Mata Uang Terguncang!

img

Newsmenit.com Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Detik Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Konten Yang Berjudul Business, News, Indonesia, Dunia Trump dan Erdogan Dolar AS Terpuruk Mata Uang Terguncang lanjut sampai selesai.

    Table of Contents

Kondisi ekonomi global saat ini menunjukkan dinamika yang kompleks, dengan berbagai faktor saling memengaruhi nilai tukar mata uang di berbagai negara. Dolar AS, yang diukur melalui indeks DXY, mengalami penurunan hingga awal Juni 2025 akibat kombinasi kebijakan dan kondisi ekonomi.

Salah satu pemicu utama adalah ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat, yang ditandai dengan defisit anggaran yang terus membesar. Situasi ini mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman, sehingga mengurangi permintaan terhadap dolar AS. Penurunan peringkat kredit AS oleh Moody's, dari AAA menjadi Aa1, semakin memperburuk sentimen investor terhadap mata uang tersebut.

Namun, ironisnya, banyak mata uang negara lain justru mengalami tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan dolar AS. Di Afrika, beberapa mata uang mengalami pelemahan signifikan terhadap dolar, seperti pound Sudan Selatan yang merosot 15,66%, dinar Libya yang terkoreksi 10,9%, dan shilling Tanzania yang tertekan 10,5%. Kondisi ini menunjukkan bahwa tekanan ekonomi global tidak hanya dirasakan oleh negara-negara maju, tetapi juga berdampak besar pada negara-negara berkembang.

Rupiah, mata uang Indonesia, juga tidak luput dari tekanan. Faktor eksternal seperti ketidakpastian pasar keuangan global dan kebijakan tarif impor AS turut membebani nilai tukar rupiah. Dari sisi internal, penurunan ekspor komoditas utama dan kinerja fiskal APBN yang menantang, termasuk penerimaan pajak yang rendah sepanjang tahun 2025, memberikan dampak negatif bagi rupiah.

Di Venezuela, penurunan tajam nilai tukar bolívar mengindikasikan kerentanan dalam neraca pembayaran berjalan, yang semakin memperburuk kondisi ekonomi yang sudah rapuh. Inflasi dan ketidakstabilan mata uang yang meningkat memicu kekhawatiran akan potensi ketidakstabilan ekonomi yang lebih dalam dalam beberapa bulan mendatang.

Secara keseluruhan, lanskap ekonomi global saat ini ditandai dengan ketidakpastian dan volatilitas. Kebijakan perdagangan, kondisi fiskal, dan sentimen investor memainkan peran penting dalam menentukan nilai tukar mata uang. Negara-negara di seluruh dunia perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengelola risiko dan menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global yang kompleks ini.

Terima kasih telah menyimak pembahasan trump dan erdogan dolar as terpuruk mata uang terguncang dalam business, news, indonesia, dunia ini hingga akhir Silakan bagikan informasi ini jika dirasa bermanfaat pantang menyerah dan utamakan kesehatan. Jangan lupa untuk membagikan ini kepada sahabatmu. semoga artikel lainnya juga menarik. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.