Trump Dihukum Pasar Obligasi: Rugi Ratusan Juta Rupiah!

Newsmenit.com Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Pada Waktu Ini aku mau menjelaskan Business, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari orang. Artikel Yang Berisi Business, News, Indonesia, Dunia Trump Dihukum Pasar Obligasi Rugi Ratusan Juta Rupiah Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.
Table of Contents
Pada April 2025, pasar obligasi Amerika Serikat mengalami turbulensi yang signifikan, memicu kekhawatiran di kalangan pejabat pemerintahan. Meskipun beberapa pihak mengklaim bahwa perubahan ini telah direncanakan, lonjakan imbal hasil obligasi tampaknya memaksa penundaan kebijakan tertentu.
Di tengah ketegangan perdagangan global, obligasi AS mengalami aksi jual besar-besaran. Investor mulai meragukan stabilitas kebijakan pemerintah AS, yang dipicu oleh kebijakan tarif yang tidak konsisten.
Seema Shah dari Principal Asset Management menyoroti bahwa pasar obligasi berpotensi menimbulkan kegelisahan di pemerintahan Trump. Pemerintah AS sangat bergantung pada pasar keuangan untuk mendanai utang jatuh tempo yang mencapai US$ 16,8 triliun antara tahun 2025 dan 2028. Kenaikan imbal hasil obligasi akan meningkatkan beban fiskal pemerintah secara signifikan.
Presiden Trump, pada tanggal 9 April 2025, menyatakan bahwa pasar obligasi telah pulih setelah kepanikan awal akibat pengumuman tarif. Namun, biaya pembiayaan yang rendah merupakan pilar penting dalam agenda ekonominya, sehingga pembalikan tren ini memicu kekhawatiran di Gedung Putih.
China dan Jepang, di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan, mulai menjual obligasi AS. Pada tanggal 9 April 2025, Presiden Trump mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari untuk sebagian besar negara dan menurunkan tarif menjadi 10% secara universal.
Imbal hasil obligasi 10 tahun sempat melonjak hingga 0,19 poin persentase menjadi 4,58%, sebelum turun kembali ke 4,48% setelah pernyataan dari Presiden Federal Reserve Boston, Susan Collins, yang mengindikasikan kesiapan bank sentral untuk bertindak jika pasar keuangan menjadi tidak stabil. Pada tanggal 11 April 2025, yield US Treasury tenor 10 tahun mencapai 4,497%.
Kevin Hassett, direktur Dewan Ekonomi Nasional Trump, menyatakan bahwa pasar obligasi memberikan sinyal kepada AS untuk mengubah arah kebijakan. Kebijakan tarif Trump yang tidak konsisten telah mengguncang kepercayaan investor terhadap kebijakan AS dan ekonomi secara keseluruhan, mendorong pelarian modal dari aset Amerika.
Peter Tchir dari Academy Securities menekankan kekhawatiran global atas arah kebijakan Trump yang tidak pasti. Lonjakan yield terjadi setelah aksi jual besar-besaran pada US Treasury, menandakan penurunan harga obligasi karena investor berbondong-bondong menjualnya.
Pihak Gedung Putih, pada tanggal 11 April 2025, menyatakan bahwa Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memantau pasar obligasi dengan cermat. Setelah pengumuman kebijakan tarif baru pada tanggal 2 April 2025, pasar saham mengalami penurunan tajam.
Pemerintah AS sebelumnya menekankan fokus pada imbal hasil obligasi dan bahkan merayakannya ketika imbal hasil Treasury turun di bawah 4%. Namun, lonjakan imbal hasil obligasi AS mematahkan teori bahwa penundaan tarif akan menguntungkan obligasi.
Pada tanggal 4 April, imbal hasil US Treasury 10 tahun sempat menyentuh 3,99%, rekor terendah sejak Oktober 2024. Namun, pada tanggal 11 April, pasar obligasi kembali terguncang. Seorang eksekutif bank Eropa menyatakan bahwa pergerakan yang terjadi menunjukkan sesuatu yang lebih serius dari sekadar penjualan normal, mencerminkan hilangnya kepercayaan total terhadap pasar obligasi terkuat di dunia.
Penjualan besar-besaran di pasar obligasi AS memunculkan kembali teori bond vigilante, yang menggambarkan aksi jual besar-besaran sebagai bentuk kekhawatiran investor atas kebijakan pemerintahan yang tidak konsisten. Bond vigilantes menghukum pemerintah dengan menjual obligasi mereka ketika mereka merasa pemerintah terlalu boros atau tidak bertanggung jawab secara fiskal, menyebabkan imbal hasil naik dan biaya pinjaman pemerintah menjadi lebih mahal.
Istilah bond vigilante, yang diciptakan oleh ekonom Edi Yardeni pada tahun 1980-an, merujuk pada tindakan investor yang memberikan peringatan kepada pasar. Lonjakan imbal hasil obligasi pada saat itu mendorong pemerintahan untuk mengambil langkah penghematan anggaran. Tanpa kredit yang terjangkau, pemerintah kesulitan menjalankan fungsi dan ekonomi sulit tumbuh.
Begitulah ringkasan trump dihukum pasar obligasi rugi ratusan juta rupiah yang telah saya jelaskan dalam business, news, indonesia, dunia Jangan ragu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang topik ini selalu bersyukur atas pencapaian dan jaga kesehatan paru-paru. Bantu sebarkan dengan membagikan ini. Sampai jumpa lagi
✦ Tanya AI