Trump Gebrak China: TikTok AS, Nasib di Ujung Tanduk?

Newsmenit.com Selamat beraktivitas semoga hasilnya memuaskan. Di Momen Ini saya akan mengulas fakta-fakta seputar Technology, News, Indonesia, Dunia. Tulisan Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Trump Gebrak China TikTok AS Nasib di Ujung Tanduk jangan sampai terlewat.
- 1.1. Jakarta, 5 April 2025
Table of Contents
Jakarta, 5 April 2025 - Negosiasi terkait pemisahan aset TikTok di Amerika Serikat mengalami penundaan. Hal ini dipicu oleh indikasi dari pemerintah China yang belum memberikan persetujuan, menyusul pengumuman tarif dagang oleh Presiden Donald Trump.
Menurut sumber Reuters, kesepakatan ini sebenarnya telah disetujui oleh berbagai pihak, termasuk investor lama dan baru, ByteDance, serta pemerintah AS. Namun, ByteDance menyatakan bahwa masih terdapat perbedaan pendapat yang perlu diselesaikan.
Sebelumnya, Associated Press juga melaporkan adanya ketidaksetujuan dari pihak China terhadap kesepakatan TikTok dengan AS. Pemerintah China menegaskan bahwa setiap kesepakatan harus melalui prosedur peninjauan yang relevan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Presiden Trump sendiri menyatakan harapannya untuk dapat bekerja sama dengan TikTok dan China dalam mencapai kesepakatan. Ia bahkan memperpanjang tenggat waktu selama 75 hari bagi ByteDance untuk menjual aset aplikasi video pendek tersebut kepada pembeli non-China, atau menghadapi penutupan yang seharusnya berlaku pada Januari 2024.
Beberapa anggota parlemen AS mendesak Trump untuk menegakkan hukum yang mengharuskan TikTok berhenti beroperasi paling lambat 19 Januari, kecuali ByteDance menyelesaikan divestasi aset aplikasi tersebut di AS. DPR AS telah meloloskan langkah ini dengan dukungan bipartisan, dengan alasan risiko pemerintah China mengeksploitasi TikTok untuk memata-matai warga Amerika dan melakukan operasi pengaruh rahasia.
Pemerintah China menegaskan bahwa mereka selalu menghormati dan melindungi hak serta kepentingan sah perusahaan, dan menentang praktik yang melanggar prinsip dasar ekonomi pasar.
Saat ini, China menghadapi tarif 54% atas barang-barang yang diimpor ke Amerika Serikat, setelah Trump mengumumkan kenaikan tarif sebesar 34%. Hal ini mendorong China untuk melakukan pembalasan pada hari Jumat.
Pembicaraan yang dipimpin Gedung Putih mengenai masa depan TikTok berpusat pada rencana bagi investor non-Tiongkok terbesar di perusahaan induk ByteDance untuk meningkatkan saham mereka dan mengakuisisi operasi aplikasi tersebut di AS. Rencana tersebut memerlukan pemisahan entitas AS untuk TikTok dan mengurangi kepemilikan China dalam bisnis baru tersebut hingga di bawah ambang batas 20% yang diwajibkan oleh hukum AS, dengan tujuan menyelamatkan aplikasi tersebut dari larangan AS.
Reuters melaporkan bahwa Susquehanna International Group milik Jeff Yass dan General Atlantic milik Bill Ford, yang keduanya terwakili di dewan direksi ByteDance, memimpin diskusi dengan Gedung Putih.
Raksasa peritel Walmart membantah laporan yang menyebutkan bahwa pihaknya juga mempertimbangkan untuk bergabung dengan sekelompok investor dalam kesepakatan untuk TikTok.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan trump gebrak china tiktok as nasib di ujung tanduk dalam technology, news, indonesia, dunia ini sampai akhir Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua selalu bersyukur atas kesempatan dan rawat kesehatan emosional. Mari bagikan kebaikan ini kepada orang lain. Sampai bertemu di artikel menarik berikutnya. Terima kasih.
✦ Tanya AI