Trump Luluh Soal Tarif: China Inginkan Keseriusan Penuh!

Newsmenit.com Dengan nama Allah semoga kalian selalu berbahagia. Detik Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Artikel Ini Mengeksplorasi Economy, News, Indonesia, Dunia Trump Luluh Soal Tarif China Inginkan Keseriusan Penuh Pelajari setiap bagiannya hingga paragraf penutup.

Pada tanggal 24 April 2025, juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong, mengutip pepatah, Dia yang mengikat lonceng harus melepaskannya, menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai potensi penurunan tarif impor barang China.

Wang Yiwei, Direktur Institut Urusan Internasional di Universitas Renmin Beijing, menyatakan bahwa setelah berminggu-minggu retorika yang saling bertentangan, para pejabat China kehilangan kepercayaan pada Trump. Namun, beberapa ahli menyarankan Beijing untuk tetap bernegosiasi demi menyelamatkan ekonominya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan bahwa belum ada konsultasi atau negosiasi antara China dan AS mengenai tarif. Seorang penasihat pemerintah yang juga pakar ekonomi China berpendapat bahwa pernyataan Trump hanyalah upaya untuk menenangkan pasar.

Perubahan sikap Trump terjadi setelah pertemuan dengan para CEO dari empat perusahaan ritel besar AS: Walmart, Target, Home Depot, dan Lowe's. Keempat perusahaan tersebut dilaporkan khawatir tentang dampak ekonomi yang meningkat dari kebijakan tarif dan ketidakpastian yang ditimbulkannya bagi pasar keuangan.

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengindikasikan bahwa tarif 145% yang dikenakan pada China dapat diturunkan antara 50% dan 65%. Namun, berita ini disambut sinis di media sosial China, di mana para pengguna mengejek Trump.

Banyak bank investasi besar telah memperkirakan bahwa tarif besar-besaran, serta tarif pembalasan China sebesar 125% terhadap barang-barang AS, akan menjerumuskan ekonomi AS dan global ke dalam resesi. China meminta AS untuk menghapus semua tarif yang telah ditetapkan.

Xi Jinping, Presiden China, baru-baru ini mengunjungi tiga negara di Asia Tenggara untuk memperkuat posisinya sebagai mitra politik dan ekonomi yang stabil. Beijing disebut telah menunjukkan kekuatan dalam perang tarif yang memanas ini.

Menurut sumber dari CNN, China berpendapat bahwa perang tarif ini dimulai oleh AS. Tekanan di dalam negeri (terhadap Trump) meningkat, dan sebagian besar pesannya saat ini ditujukan untuk meredakan kekhawatiran dalam negeri, jelas seorang sumber.