• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Udang Merana di Tengah Perang Dagang, Prabowo Diminta Bertindak!

img

Newsmenit.com Hai semoga perjalananmu selalu mulus. Di Titik Ini mari kita bahas keunikan dari News, Indonesia yang sedang populer. Informasi Mendalam Seputar News, Indonesia Udang Merana di Tengah Perang Dagang Prabowo Diminta Bertindak Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Industri perikanan Indonesia tengah menghadapi tantangan berat akibat kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Ketua Umum AP5I, Budhi Wibowo, menegaskan bahwa beban tarif yang tinggi ini akan sangat memukul para penambak dan pengusaha perikanan.

Para pelaku usaha sangat mengharapkan adanya intervensi pemerintah melalui negosiasi yang intensif. Tujuannya adalah untuk mengembalikan tarif impor udang ke angka 0%, sehingga ekspor ke AS dapat kembali berjalan lancar. Pembatalan sejumlah pesanan dari Amerika Serikat menjadi bukti nyata dampak negatif dari kenaikan tarif ini.

Selain negosiasi tarif, dukungan fiskal dari pemerintah juga menjadi harapan besar bagi para pengusaha. Salah satu poin penting adalah pengurangan beban biaya, terutama yang berkaitan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dianggap terlalu tinggi untuk sektor perikanan. Tarif PPh 22 juga menjadi perhatian khusus.

Kombinasi tarif 10% dan biaya dumping sebesar 3,9% saja sudah memberatkan para eksportir. Apalagi jika tarif impor mencapai 32%, tentu akan menjadi pukulan yang sangat telak bagi keberlangsungan bisnis udang Indonesia. Oleh karena itu, dukungan likuiditas dari perbankan melalui relaksasi pembiayaan menjadi krusial untuk membantu pengusaha menghadapi situasi sulit ini.

Relaksasi pembiayaan dari perbankan sangat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang. Pengusaha membutuhkan dukungan likuiditas untuk tetap beroperasi dan memenuhi permintaan pasar.

Itulah informasi komprehensif seputar udang merana di tengah perang dagang prabowo diminta bertindak yang saya sajikan dalam news, indonesia Silakan cari tahu lebih banyak tentang hal ini selalu berpikir positif dan jaga kondisi tubuh. silakan share ke rekan-rekan. Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.