Wamenbud dan DPR: Anggaran 2026, Babak Baru Dibuka!

Newsmenit.com Selamat berjumpa kembali di blog ini. Kini aku mau membahas informasi terbaru tentang News, Indonesia. Konten Informatif Tentang News, Indonesia Wamenbud dan DPR Anggaran 2026 Babak Baru Dibuka Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.

Pada tanggal 27 Agustus 2025, Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI untuk membahas anggaran Kementerian Kebudayaan tahun 2026 dan program-program yang akan didanai melalui Dana Alokasi Khusus.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR, Kurniasih Mufidayatih, Giring menyampaikan bahwa penambahan anggaran diperlukan untuk mendukung pencapaian tiga poin Asta Cita. Asta Cita No. 1 adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM). Asta Cita ke-8 adalah memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Giring menjelaskan bahwa tambahan anggaran akan digunakan untuk mendukung kegiatan Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Penguatan Diplomasi Promosi dan Kerja Sama, serta Pengembangan Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan. Selain itu, anggaran juga akan dialokasikan untuk pengembangan 10 UPT Balai Pelestarian Kebudayaan baru di berbagai daerah, termasuk Riau, Bangka Belitung, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Anggota Komisi X dari Fraksi Golkar, Juliatmono, menyampaikan perhatiannya terhadap museum di daerah dan menyetujui usulan tambahan anggaran. Ia berharap Kementerian Kebudayaan dapat mengingatkan Kepala Daerah untuk lebih memperhatikan museum dan mengajak siswa-siswa sekolah untuk berkunjung ke museum guna meningkatkan pengetahuan dan rasa nasionalisme.

La Tinro, anggota Komisi X dari Fraksi Gerindra, menyampaikan terima kasih atas semarak budaya yang telah dilaksanakan di berbagai daerah oleh Kementerian Kebudayaan sejak tahun 2025, ketika kebudayaan menjadi utuh di bawah Kementerian Kebudayaan.

Giring berharap melalui program-program ini, Kementerian Budaya bisa terus bersinergi dan membawa kebudayaan Indonesia menjadi lebih maju, menjadikan Indonesia sebagai superpower di bidang kebudayaan. Ia menambahkan bahwa pemajuan kebudayaan tidak hanya berdampak bagi Indonesia, tetapi juga bagi peradaban dunia, serta memberikan dampak terhadap ekonomi budaya, ekonomi kreatif, dan pariwisata. Pemajuan kebudayaan dapat ikut mewujudkan cita-cita Indonesia emas 2045, tambahnya.

Rapat kerja ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan, Bambang Wibawarta; Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Ismunandar; Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri; Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik, Muhammad Asrian Mirza; serta jajaran Pejabat Eselon II Kementerian Kebudayaan.