William-Charles Kantongi Untung Sewa Properti, Raup Triliunan Rupiah!

Newsmenit.com Hai semoga semua impianmu terwujud. Saat Ini aku mau menjelaskan kelebihan dan kekurangan Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Diskusi Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends WilliamCharles Kantongi Untung Sewa Properti Raup Triliunan Rupiah Dapatkan informasi lengkap dengan membaca sampai akhir.

1.1. Investigasi lebih lanjut diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dampak bisnis properti ini terhadap keuangan kerajaan dan masyarakat luas.

Investigasi mendalam yang dilakukan oleh Channel 4's Dispatches dan Sunday Times baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan mengenai pendapatan Raja Charles III dan Pangeran William dari bisnis properti. Diperkirakan, keduanya berhasil mengumpulkan sekitar 50 juta poundsterling, atau setara dengan 1 triliun rupiah, dari penyewaan gedung dan lahan yang dimiliki oleh Kerajaan Inggris.

Salah satu temuan yang paling mencolok adalah pembayaran sebesar 1,5 juta poundsterling per tahun yang dilakukan oleh Kementerian Kehakiman kepada Pangeran William untuk penggunaan lahan Penjara Dartmoor. Properti yang disewakan ini tidak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan komersial, tetapi juga oleh berbagai lembaga publik, termasuk rumah sakit, kementerian, dinas pemadam kebakaran, sekolah negeri, dan bahkan militer.

Gedung-gedung yang disewakan juga menampung berbagai organisasi nirlaba, seperti Macmillan Cancer Support, Marie Curie, dan Comic Relief. Dinas Pemadam Kebakaran Dorset bahkan membayar biaya sewa di muka sebesar 612.000 poundsterling untuk penggunaan lahan selama 125 tahun. Sementara itu, Dewan Daerah Devon menyewa stasiun pemadam kebakaran di Princetown Dartmoor dengan biaya 300 poundsterling per tahun.

Sekolah Dasar Komunitas Princetown juga tercatat sebagai penyewa, dengan nilai kontrak mencapai 319.000 poundsterling selama 21 tahun. Selain aset-aset publik, Pangeran William juga dilaporkan memperoleh pendapatan dari gedung Camelford House di London, yang dikenal sebagai menara amal.

Temuan lain mengungkap bahwa sebuah gudang era 1960-an di dekat Tower Bridge, yang awalnya diklaim diberikan kepada lembaga kesehatan, ternyata disewakan seharga 829.348 poundsterling per tahun kepada Guy's and St Thomas' NHS Foundation Trust. Biaya sewa bahkan mencapai lebih dari 1 juta poundsterling untuk pembangunan dermaga dan penambatan kapal perang.

Menanggapi laporan ini, Phil Dampier, seorang penulis dan pengamat kerajaan, menyatakan bahwa Raja Charles dan Pangeran William tetap berkomitmen untuk membantu masyarakat. Menurutnya, pendapatan dari penyewaan properti digunakan untuk perawatan dan pelestarian aset kerajaan agar tetap terjaga. Uang yang dihasilkan digunakan untuk mempertahankan bangunan dan tanah yang mereka miliki, dan itu menjadi bagian penting dalam menjaga daya tarik serta keberlanjutan monarki, ujarnya.

Juru bicara keluarga kerajaan juga menegaskan bahwa seluruh kegiatan bisnis properti dikelola oleh perusahaan khusus dan mematuhi hukum serta regulasi yang berlaku di Inggris dan Wales. Kasus ini memicu perdebatan publik mengenai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan aset kerajaan. Investigasi lebih lanjut diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dampak bisnis properti ini terhadap keuangan kerajaan dan masyarakat luas.

Tanggal publikasi artikel ini adalah 16 Mei 2024.