Xi Jinping Meradang: Trump Naikkan Tarif, Ini Reaksinya!

Newsmenit.com Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Dalam Opini Ini aku mau membahas informasi terbaru tentang News, Indonesia. Artikel Yang Berisi News, Indonesia Xi Jinping Meradang Trump Naikkan Tarif Ini Reaksinya Pelajari detailnya dengan membaca hingga akhir.

Pada tanggal 11 April 2025, Presiden China, Xi Jinping, menyampaikan pesan penting terkait tensi perdagangan global, khususnya yang melibatkan Amerika Serikat. Pernyataan ini muncul saat pertemuan dengan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez.

Xi Jinping menekankan perlunya Uni Eropa (UE) dan China untuk bersatu melawan apa yang disebutnya sebagai intimidasi sepihak, sebuah sindiran terhadap kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Donald Trump. Menurutnya, kerjasama ini penting tidak hanya untuk melindungi kepentingan masing-masing, tetapi juga untuk menjaga keadilan dalam tatanan internasional.

PM Sanchez sendiri menyoroti ketidakseimbangan perdagangan antara Spanyol dan Eropa dengan China. Ia berpendapat bahwa defisit perdagangan ini perlu diatasi. Namun, ia juga mengingatkan agar ketegangan perdagangan tidak menghalangi potensi pertumbuhan hubungan bilateral antara China dan Spanyol, serta China dan UE secara keseluruhan.

Sanchez sebelumnya telah mengambil sikap berbeda dengan negara-negara UE lainnya pada September 2024, saat kunjungannya ke China. Ia mendesak UE untuk mempertimbangkan kembali rencana pengenaan tarif tinggi pada mobil listrik buatan China, dan menyerukan terciptanya tatanan perdagangan yang adil. UE berpendapat bahwa tarif diperlukan untuk melindungi produsen Eropa dari persaingan yang tidak adil dari perusahaan-perusahaan China yang mendapat dukungan negara.

Kunjungan Sanchez ke China dilakukan setelah lawatannya ke Vietnam, di mana ia dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh menandatangani deklarasi bersama untuk meningkatkan hubungan kedua negara ke tingkat kemitraan strategis yang komprehensif.

Intinya, Xi Jinping menyerukan kerjasama antara China dan UE untuk melawan tekanan eksternal dan menjaga stabilitas perdagangan global, sambil mengakui perlunya mengatasi ketidakseimbangan perdagangan yang ada.