2025: Aplikasi Baru Ancam Dominasi Whatsapp, Pengguna Berpindah!

Newsmenit.com Bismillah semoga hari ini istimewa. Di Artikel Ini mari kita diskusikan Technology, News, Indonesia, Dunia yang sedang hangat. Pandangan Seputar Technology, News, Indonesia, Dunia 2025 Aplikasi Baru Ancam Dominasi Whatsapp Pengguna Berpindah lanjut sampai selesai.

1.1. 26 April 2025
2.1. US$547 juta

Pada 26 April 2025, Pavel Durov, pendiri Telegram, mengungkapkan bahwa aplikasi pesan instan tersebut telah mencapai tonggak sejarah baru dengan 1 miliar pengguna di seluruh dunia. Pencapaian ini juga diiringi dengan profitabilitas yang signifikan, mencapai US$547 juta sepanjang tahun 2024.

Durov menyoroti bahwa Telegram telah berhasil tumbuh, menghasilkan keuntungan, dan mempertahankan independensinya, meskipun menghadapi tekanan dari berbagai pihak. Ia mengklaim bahwa WhatsApp, pesaing utama Telegram, telah menghabiskan miliaran dolar untuk lobi dan kampanye PR dalam upaya memperlambat pertumbuhan Telegram.

Menurut data dari DemandSage, sekitar 10 juta pengguna telah berlangganan layanan premium Telegram. Demografi pengguna menunjukkan bahwa Telegram lebih populer di kalangan pria, dengan proporsi 58% dibandingkan 42% untuk wanita. India menjadi negara dengan basis pengguna Telegram terbesar, menyumbang 45% dari total pengguna.

Meskipun Telegram mengalami pertumbuhan pesat, durasi penggunaan aplikasi masih jauh di bawah WhatsApp. Pengguna Telegram rata-rata menghabiskan 3 jam 45 menit per bulan di aplikasi tersebut, sementara pengguna WhatsApp menghabiskan rata-rata 17 jam 6 menit per bulan.

Pada Agustus 2024, Durov sempat ditahan di Prancis atas tuduhan terkait konten ilegal di Telegram, namun kemudian dibebaskan. Setelah kejadian tersebut, Telegram meningkatkan moderasi konten di platformnya. Durov menjamin bahwa sistem enkripsi Telegram akan melindungi informasi pengguna dari intervensi pemerintah.

Pertumbuhan Telegram menunjukkan bahwa aplikasi ini semakin mendekati dominasi WhatsApp, yang memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif dan diperkirakan akan mencapai 3 miliar pada akhir 2025.