• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Ayam dan Kanker: Fakta Terungkap, Risiko Mengintai?

img

Newsmenit.com Semoga semua mimpi indah terwujud. Dalam Konten Ini mari kita eksplorasi Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang sedang viral. Informasi Praktis Mengenai Lifestyle, News, Indonesia, Trends Ayam dan Kanker Fakta Terungkap Risiko Mengintai Jangan lewatkan informasi penting

Pada tanggal 23 Mei 2025, Medical News Today melaporkan sebuah studi dari Italia yang mengindikasikan adanya potensi peningkatan risiko kanker gastrointestinal dan kematian terkait dengan konsumsi rutin daging ayam. Studi ini memicu perdebatan mengenai perbandingan kesehatan antara daging putih dan daging merah.

Menurut Wael Harb, MD, seorang ahli hematologi dan onkologi medis, serta Kristin Kirkpatrick, MS, RD, seorang ahli diet, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor selain konsumsi unggas itu sendiri. Faktor-faktor seperti genetika, lingkungan, pola makan secara keseluruhan, aktivitas fisik, paparan racun, usia, dan peradangan memainkan peran penting dalam perkembangan kanker.

Kirkpatrick menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menilai perbedaan signifikan antara berbagai jenis unggas dan daging merah. Studi yang ada saat ini belum mengidentifikasi jenis unggas tertentu yang dikonsumsi dan kaitannya dengan peningkatan risiko kanker. Ia juga menyoroti bahwa cara pengolahan dan memasak makanan dapat memengaruhi potensi manfaat atau risiko dari mengonsumsinya. Contohnya, nugget ayam beku dapat dianggap sebagai makanan olahan ultra, sementara ayam yang digoreng dapat menimbulkan risiko akibat proses penggorengan dengan suhu tinggi.

Harb menjelaskan bahwa ketika unggas dipanggang, digoreng, atau dimasak pada suhu tinggi, senyawa seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dapat terbentuk, yang telah dikaitkan dengan risiko kanker. Namun, senyawa ini juga terdapat pada daging merah dan daging olahan, sehingga masalahnya mungkin lebih terletak pada metode memasak daripada jenis daging itu sendiri.

Meskipun daging putih memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dan rasio protein-lemak yang lebih tinggi daripada daging merah, sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa keduanya mungkin memiliki efek yang sama pada kadar kolesterol darah. Kirkpatrick menyatakan bahwa hasil ini tidak cukup untuk mengubah rekomendasi terkini untuk makan sehat, yang mencakup pola makan kaya buah, sayur, serat, biji-bijian utuh, lemak sehat, dan sumber protein lain seperti kacang-kacangan, lentil, atau ikan berlemak.

Harb mengingatkan bahwa pedoman terkini merekomendasikan tidak lebih dari 300 gram daging per minggu. Bagi mereka yang sangat peduli dengan kesehatan atau memiliki riwayat keluarga yang mengidap kanker, membatasi asupan mendekati 200 gram per minggu dan mengonsumsi lebih banyak ikan, kacang-kacangan, dan protein nabati mungkin merupakan pilihan yang bijaksana.

Kesimpulan: Studi ini menunjukkan adanya korelasi, bukan hubungan sebab akibat, antara konsumsi daging ayam dan peningkatan risiko kanker gastrointestinal. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko ini dan untuk memberikan rekomendasi diet yang lebih spesifik.

Penting untuk diingat bahwa kanker adalah penyakit kompleks dan multifaktorial, sehingga sulit untuk menentukan penyebabnya hanya dari satu faktor.

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap ayam dan kanker fakta terungkap risiko mengintai dalam lifestyle, news, indonesia, trends ini Terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah Anda berikan, tingkatkan keterampilan komunikasi dan perhatikan kesehatan sosial. Bagikan kepada sahabat agar mereka juga tahu. lihat konten lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Newsmenit Situs Berita Terbaru Terkini Setiap Menit
Added Successfully

Type above and press Enter to search.